TERPUKAU
Hari ini seperti
biasa aku masih mengurusi film dokumenter untuk acara perpisahan di kampus.
Bagiku, ini bukan hanya sekedar film dokumenter berdurasi 1 jam untuk acara
pepisahan kampus. Tapi lebih dari itu, film ini adalah kenangan bagiku tentang
teman-temanku dan seseorang yang telah lama ku kagumi di kampus ku ini.
Terkadang, aku bertanya pada hatiku. Mengapa harus dia? Mengapa aku harus
terpukau padanya selama 4 tahun belakangan ini. Dia bukan orang yang ramah
padaku. Dia juga tidak terkenal baik di kalangan teman-temanku. Tapi entahlah,
terkadang ada hal di dunia ini yang sulit untuk di jelaskan. Aku pun kembali
fokus pada layar laptopku. Tapi ketika aku sedang fokus tiba-tiba saja
seseorang mengetuk pintu kamarku
“tia, apa
kamu sedang sibuk?”
“tidak bu.
Ini juga hampir selesai. Ada apa ya bu?”
“ada tamu
untukmu dibawah”
“tamu?
Siapa?”
“Danar
anaknya tante wafi”
“danar?”
Jujur aku
sangat bingung, untuk apa dia datang menemuiku?. Aku memang satu kampus
dengannya. Tapi kami berbeda jurusan. Jadi, tanpa banyak pikir aku pun segera
menemuinya
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam.
Ti..tia”
“iya, ada
apa dan?”
“i.. i..itu
anu...”
“iya ada
apa?”
“ibu
mengundangmu ke acara pengajian malam ini”
“oh itu. Aku
sudah tau dari ibu mu tadi sore”
“oh
benarkah? Ibu ini bikin malu saja”
“dasar anak
durhaka, jangan suka menyalahkan ibu mu”
“kau ini
selalu saja membela ibu ku. O iya bagaimana dengan dia?”
“siapa?”
tanya ku tidak mengerti dengan ucapan danar
“anak bandel
itu”
“oh itu, dia
baik-baik saja”
“lalu
perasaanmu?”
“aku baik
selama dia masih berada disekitarku”
“benarkah?
Walaupun dia sudah punya pacar sekali pun?”
“(melempar
bantal kursi kearah danar) Kau ini membuatku kesal saja”
“iya
maaf-maaf habisnya kau sendiri aneh. Sekalinya suka sama orang, eh ternyata dia
playboy”
“(melempar
danar lagi) lu mendingan pulang deh”
“ya elah.
Sewot mulu nih anak. Ya udah aku pulang ya. Assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
menjawab salam danar dengan ketus
Tak lama
kemudian, ibu dari arah pintu masuk mendatangiku sambil membawa sesuatu
“ini(memberikan
semua boneka berukuran kecil). Danar menitipkan ini pada ibu sebelum dia pulang
tadi”
“benarkah?
Tapi dia tidak mengatakan apa pun padaku”
“sudahlah
terima saja. Rezeki anak soleha”
“dasar ibu.
Tapi bener juga sih”
Aku pun
segera menuju ke kamarku untuk menyelesaikan filmku. Tak lupa aku pun menaruh
boneka pemberian danar di lemari khusus bonekaku. Aku baru sadar, bahwa 1 tahun
belakangan ini di setiap bulannya danar selalu menitipkan boneka ini melalui
ibuku. Aku pun menaruh boneka ke 12 ku
ini di lemari itu
“aku bingung
pada sikap danar ini. Pokoknya besok aku harus menemuinya untuk menanyakan hal
ini” tekad ku dalam hati lalu segera melanjutkan tugasku
***
Hari ini aku
sengaja masuk kelas lebih awal supaya bisa lebih banyak mengambil video untuk
film dokumenterku. Hari ini aku juga bertemu dengannya, seseorang yang selalu
membuatku terpukau saat di dekatnya
“lu bikin
tugas lagi?”tanyaku padanya yang masih sibuk membuat tugas
“iya,
semalam gue jalan sama cewek gue jadi gak sempet bikin tugas”
“alah lu mah
emang males kali rid” ucapku sambil
mengarahkan kamera ku kearahnya
“jangan
rekam, gue malu kali”
“haha dasar.
Lihat ini ”ucapku sambil menunjukkan kamera ku padanya
“wah sial !
jangan-jangan lu suka ya sama gue. Foto gue semua tuh “
“ngomong
apaan sih lu. Udah punya cewek juga”ucapku sambil fokus ke kamera ku
“tapi gue
mau kok sama lu, kalo lu suka sama gue” ucap farid mendekat ke arahku. Kini ia
sudah berada di hadapanku. Aku sangat bingung harus melakukan apa. aku pun
hanya bisa tertunduk
“lu suka
sama gue kan?”tanyanya lagi. Tapi kali ini aku hanya diam
Tapi
tiba-tiba saja Danar datang
“ehemm.
Assamualaikum”
“waalaikumsalam”jawabku
sedangkan farid hanya diam
“ada apa
dan?”
“aku mau
bicara sebentar”
“oh ok”
ucapku segera keluar meninggalkan farid
Danar lalu
membawaku ke taman kampus. Ia pun segera merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah
kotak makan
“ini dari
ibu”
“ibu siapa?”
“yah ibu ku
lah. Tadi pagi aku menjemputmu untuk naik sepeda bersama ke kampus. Tapi ibumu
bilang kau sudah pergi pagi-pagi sekali. kau pun bahkan tidak sarapan. Jadi aku
membawakan ini untukmu”
“(menoyor
kepala danar) dasar nakal ! kau ini merepotkan ibu mu saja”ucapku segera menerima
kotak makan dari danar dan memakannya”wah enaknya masakan ibu mu ini”
“jelas, dia
ibuku. O iya, tadi aku lihat kau dan farid...”
“jangan
marahi farid ya dan, dia hanya bercanda tadi”
“tidak. Aku
tidak akan memarahinya. Tapi jika dia kurang ajar lagi padamu. Aku akan
memukulnya” ucap danar dengan serius
Melihat
danar yang sangat serius,aku pun hanya
tertawa
“kenapa kau
tertawa?”tanyanya padaku
“kau ini
serius sekali”jawabku setengah tertawa
“benarkah?
Hmmm mungkin aku hanya takut”
“takut?
Takut kenapa?”
“takut jika
cinta akan melemahkan mu”
Mendengar
ucapan danar, aku terdiam sejenak. Aku sadar bahwa danar sangat
mengkhawatirkanku. Sejak kami SMA danar memang selalu seperti ini pada ku. Aku
awalnya menyikapi kekhawatiran Danar ini dengan santai saja. Sampai ketika aku
dan Danar harus menyelesaikan masalah kesiswaan hari ini. Aku baru mengerti
maksud danar
“assamualaikum”
ucapku sambil masuk keruang kepala universitas
“waalaikumsalam.
Silahkan masuk tia”ucap kepala universitas padaku
“maaf saya
terlambat pak”ucap ku yang baru saja datang dan belum mengetahui jelas
permasalahan yang terjadi. Tapi ketika aku tiba disana danar, farid dan seorang
gadis sudah tiba di sana. Aku sedikit bingung karena terlihat gadis itu sedang
menangis. Aku lalu menatap kearah danar
“ya, tolong
tangani gadis itu”ucap danar tegas
Aku yang
belum mengerti masalah yang terjadi hanya bisa mengiyakan permintaan danar. Aku
bingung harus membawa gadis itu kemana. Aku lalu memutuskan untuk membawanya
ketaman
“duduklah”
ucapku sambil menopang tubuhnya yang lemas
“kau
sepertinya membuat masalah yang sangat serius. Aku tidak pernah melihat danar
semarah tadi” ucapku membuka keheningan
“a...aku
yang salah kak” ucapnya sambil menahan tangis”aku pasti tidak akan di izinkan
kuliah lagi kak”
“sekarang
jelaskan apa yang terjadi? Ada masalah apa antara dirimu dan farid?”
Gadis itu
lalu menjelaskan semuanya padaku. Ternyata gadis itu adalah pacarnya farid,
mereka baru jadian kemarin. Dan apa yang di lakukan oleh farid padanya, aku
benar-benar kecewa pada sikap farid. Aku lalu mengantar gadis itu pulang untuk
membantunya menjelaskan semua masalah yang terjadi pada orang tuanya. Setelah
masalahnya selesai aku lalu segera kembali kampus. Aku harus segera menemukan
danar dan farid sekarang. Jika tidak, aku khawatir danar akan menghabisi farid.
Aku pun berhasil menemukan mereka di lapangan basket dan benar. Saat itu, danar
memang sedang memukuli farid
“danar
berhenti” ucapku sambil menahan danar untuk terus memukuli farid
“jangan
hentikan aku tia. Dia benar-benar sudah keterlaluan kali ini. Kau tau, aku
selama ini sudah cukup baik padanya. Saat dia membolos dari kampus aku membujuk
dosen untuk memberinya sanksi ringan begitu juga saat ia ketahuan merokok saat
kelas berlangsung. Kau pun melakukan hal yang sama untuknya. Tapi kali ini...
aku benar-benar harus memukulnya”
“danar
hentikan ! ku mohon, memukulnya hanya akan menyakitinya bukan memperbaiki
sikapnya” jelasku pada danar
Danar lalu
menghentikan pukulannya dan melepaskan kerah baju farid. Melihat danar, farid
hanya tersenyum menang. Aku lalu mendekat ke arah farid. Melihatku, dia
tersenyum dan hendak mengucapkan sesuatu
“tutup mulut
mu”ucapku keras pada farid”laki-laki sepertimu benar-benar keterlaluan. Apa
menurutmu memeluk seorang gadis dalam suasana kelas kosong itu sebuah hal yang
biasa? Sebenarnya kau sedang membuktikan apa hah? Terlebih lagi dia juniormu
dan baru menjadi pacarmu selama satu hari”
“maksud lu
apa? lu nyeramahin gue?”
“bukan. Ini
bukan ceramah. Ini ungkapan kekecewaan rid”
“alah sok
baik lu. Bilang aja lu suka sama gue kan. Bilang aja kalo sebenarnya lu cemburu
sama pacar gue”
Mendengar
ucapan farid. Aku hanya tertunduk. Dengan penuh kemarahan aku lalu menamparnya
“itu untuk
semua gadis yang pernah kau sakiti rid. Kau tau? Kau tidak akan pernah mengerti
betapa sakitnya menjadi mereka farid. Kau tidak akan mengerti” ucapku lalu
meninggalkan mereka berdua. Jujur aku benar-benar tidak bisa menahan air mataku
untuk beberapa saat. Aku sangat kecewa pada sikap farid. Aku menyukainya, dan
aku baru tau jika laki-laki yang ku sukai hanya seorang pengecut yang hoby
mempermainkan perasaan wanita
***
3 hari
berlalu sejak kejadian itu dan sudah 3 hari pula aku tidak pergi kekampus.
Danar pun setiap pagi selalu menemuiku dan membawakan makanan kesukaanku.
Begitupun dengan hari ini, dia bahkan membawakan semua catatan milik
teman-temanku untuk ku
“kau ini,
selalu saja membuatku menderita” ucap danar padaku pagi ini
“aku tidak
memaksamu melakukan semua ini untukku”
“dasar
kepedean. Aku melakukan ini bukan untukmu. Aku melakukan semua itu untuk ibuku,
kau tau? Setiap hari ibu mu selalu menangisimu di depan ibuku. Dan apa
akhirnya, ibuku juga sedih kan. Melihat ibuku sedih, aku juga merasa sedih”
Mendengar
ucapan danar, aku benar-benar menyesal. Aku
pun berniat mencari ibuku untuk meminta maaf
“hey, mau
kemana kau?”
“aku ingin
menemui ibuku”
“sungguh?”
“tentu saja”
“kalau
begitu ikut aku”
Danar lalu
membawaku kerumahnya, entah apa yang ingin ia lakukan dengan membawaku
kerumahnya tapi ketika kami tiba disana terlihat ibunya dan ibuku yang sedang
menangis tersedu-sedu
“lihat! Itu
semua karena sikap mu” ucap danar sambil menunjuk kearah kedua wanita itu
Mendengar
ucapan danar aku pun hanya tertunduk menyesal. Aku lalu segera berlari kearah
ibuku lalu berlutut di hadapannya
“ibuuuu...
maafkan anakmu ini ya, aku selalu membuat ibu menangis beberapa hari ini. Tapi
mulai hari ini aku janji, aku gak akan anak nangis karena cowok lagi dan mulai
hari ini aku akan berangkat ke kampus lagi”
Mendengar
ucapanku, terlihat wajah kedua wanita itu sangat bingung, aku lalu menatap
kearah mata mereka terfokus dan TERNYATA
mereka bukan menangis karena aku, tetapi karena mereka sedang fokus menonton
SINETRON . aku lalu segera melihat ke arah danar. Ternyata benar, anak itu
sudah hilang entah kemana. Dasar penipu, dia benar-benar menyebalkan
***
Waktu terus
berlalu, hari perpisahan kampus pun hampir tiba. Hari-hari terakhir di kampus
ini pun berjalan sangat hampa bagiku. Kekecewaanku pada orang yang ku sukai
membuatku cepat-cepat ingin melanjutkan S2 ku di luar negeri. Tapi seiring
berjalannya waktu, aku mulai mengetahui tentang perasaanku. Bahwa di dalam hidup
rasa cinta saja tidak cukup dan wajah saja tidak bisa menjadi patokan untuk
terpukau pada seseorang karena yang paling penting saat menjalani hidup adalah
bagaimana kita menjalaninya dan Bagaimana kita mengambil pelajaran di dalam
hidup ini. Kejadian itu lalu menyadarkan aku jika rasa cinta bisa melemahkan seseorang
apabila terlalu terbuai akan cinta itu. Disisi lain, rasa cinta bisa mendorong
semangat seseorang untuk menggapai sesuatu. Yah, ku sadari itu dari danar. Aku
bangga pada danar. Dia benar-benar sahabat
yang sangat membanggakan, tidak sepertiku yang terlalu fokus pada orang
yang ku sukai, dia selama ini tetap fokus pada kuliahnya sampai ia berhasil
memperoleh beasiswa penuh di luar negeri. Tapi aku masih sangat penasaran pada
gadis yang di ceritakan oleh Danar pada waktu itu. Ku pikir gadis itu
benar-benar beruntung.
***
Hari ini
adalah hari perpisahan kampus, saat itu aku benar-benar sangat bosan. Jadi
setelah acara pemutaran film dokumenter aku langsung menuju ke kelas Danar.
Tapi ketika aku pergi ke kelasnya, Danar tidak ada disana. Aku terus mencarinya
sampai akhirnya aku bertemu dengan farid
“assalamualaikum”ucapnya
padaku
“wa..walaikumsalam”
“gue mau
sholat dzuhur, lu mau ikut?”
“oh.. oke”
Kami lalu
sholat dzuhur di musholah kampus. Setelah sholat aku sebenarnya ingin segera
menemui danar tapi ketika aku hendak pergi tiba-tiba saja
“tunggu...
gue mau tanya sesuatu”tanya farid ketika aku hendak pergi
“soal lu
suka sama gue itu, apa lu serius?”lanjutnya
Aku lalu
menatap tajam ke arah farid “ 4 tahun gue suka sama lu. Terserah lu mau
nganggep itu permainan atau apalah, tapi yang pasti itu kenyataannya”
Mendengar
ucapanku, farid hanya tersenyum tipis
“terima
kasih ya, karna lu gue sadar satu hal. Gue sadar bahwa dengan menyatkiti
pacar-pacar gue gak akan bikin bunda gue merhatiin gue atau bangga sama gue itu
semua cuma bikin dia kecewa dan sakit. Dan sejak kejadian itu gue tau semuanya,
gue tau alasan kenapa bunda gak pernah merhatiin gue selama ini. Ternyata semua
itu bunda lakukan karena bunda terlalu sibuk sama kewajibannya. Dia sibuk buat
memenuhi semua kebutuhan gue selama ini. Dia sibuk cari uang untuk memenuhi
kebutuhan putranya yang hobi foya-foya ini”
“jadi lu
kaya gini itu karena lu minta perhatiin sama bunda lu?”tanyaku pada farid
Farid pun
hanya mengangguk pelan dengan wajah bersalah
“(menoyor
kepala farid) dasar anak durhaka. Bikin orang tua khawatir aja sama sikap lu”
ucapku sambil setengah tertawa
“ya elah,
yang penting itu gue udah nyesel sekarang. O iya gue punya sesuatu buat lu”
“hah apa?”
“(memberi
bunga sambil berlutut di hadapan tia) tia, gue suka sama lu. Sejak lu nampar
gue dulu gue sadar kalo gue suka sama lu, karena menurut buku yang pernah gue
baca seseorang yang sangat menyayangimu akan berusaha untuk mengajarkan
kebaikan padamu walaupun kau terus memarahinya. Sejak kejadian itu gue udah
mulai hijrah ya, gue juga udah mulai belajar sholat 5 waktu dan belajar ngaji,
gue juga berhenti ngerokok . Semua itu gue lakuin buat ngeyakinin elu”
“apa?
serius?”
“lu pake
nanya lagi -__-“
“lu kan
mantan playboy. Masa gue gak boleh nanya sih?”
“ya udah
iya. Jadi jawaban lu?”
“jujur, gue
suka lu. 4 tahun gue suka sama lu dengan alasan apa itu, gue juga gak tau. Tapi
sejak kejadian itu, gue sadar kalo cinta aja gak cukup. Lu juga perlu punya
alasan untuk jatuh cinta agar ketika rasa cinta lu hilang, lu punya alasan
untuk gak ninggalin dia”
“jadi maksud
lu?”
“gue pengen
lanjut S2 gue rid, gue juga pengen taat sama agama gue. Gue gak mau pacaran.
Jadi intinya, gue gak bisa maaf yah. Gue mau cari danar dulu. assalamualaikum”
hendak pergi tapi tiba-tiba farid menahanku
“lu tau ya?
Alasan lu sebenernya bukan karena lu belum siap terima gue. Tapi emang karena gue
gak ada di hati lu. Sekarang hati lu udah punya danar ya. waalaikumsalam”
Mendengar
ucapan farid aku hanya diam,aku lalu melanjutkan tujuan awal ku untuk mencari danar.
Tapi tiba-tiba saja farid mengirim sms padaku “DANAR TADI LIAT KITA BERDUA DI
MUSHOLAH, KALO LU EMANG PILIH DANAR GUE IKHLAS KOK. SEKEDAR INFO KALO LU BELUM
TAU HARI INI DANAR BAKAL BERANGKAT KE LUAR NEGERI BUAT AMBIL BEASISWA PENUHNYA.
GUE TAU INI KARENA KEMARIN DANAR MINTA GUE UNTUK JAGAIAN LU. TAPI KARENA LU
NOLAK GUE. MUDAH-MUDAHAN KALIAN BAHAGIA YA”
Setelah
membaca sms farid, aku lalu segera mencari Danar kerumahnya. Tapi ketika aku
hendak naik taksi kerumah danar. Aku tiba-tiba saja fokus pada boneka berwarna
merah muda di dekat lokasi kecelakaan di dekat kampus. Ku lihat boneka itu sama
seperti boneka yang sering danar berikan padaku. Aku lalu mengurungkan niatku
untuk kerumah danar dan segera memungut boneka itu. Aku yakin boneka itu milik
danar. Aku lalu segera masuk ke kerumunan itu. Dan ternyata benar, orang yang
mengalami kecelakaan itu adalah danar. Aku benar-benar tidak bisa menahan
kesedihan ku,aku pun terus memeluk boneka ke 15 itu dengan sangat erat ketika dalam
perjalanan mengantar danar kerumah sakit dan tiba-tiba saja terdengar sesuatu
dari boneka itu” TIA WOULD YOU MARRY ME?”
DEG!!! Jadi,
danar... danar...
***
Mungkin
benar jika waktu tak kan pernah kembali. Dan penyesalan adalah kata yang tepat
untuk akhir dari sadar yang terlambat. Manusia memang tak pernah sadar apa yang
sudah ia miliki. Dulu, aku selalu berfikir bahwa aku manusia paling kesepian
disini, tapi saat tau perasaan danar. Dia berada pada kondisi lebih sulit dari
yang ku jalani. Entah, dimana aku selama ini. Sampai aku baru tau jika orang
yang ku cari selama ini ada di hadapanku, tapi semuanya telah terlambat. Saat
aku sadar bahwa dia adalah orang yang kucari, dia malah pergi.
Pagi itu,
setelah pemakaman danar. Aku lalu membantu tante wafi untuk mengemasi kamar
danar. Masuk ke kamar danar benar-benar membuatku terperangah. Kamar itu
benar-benar rapi , danar bahkan punya future board dikamarnya, dan impiannya
benar-banar pasti. Menjadi seorang dokter. Sejenak ku tatap tante wafi yang benar-benar sangat kehilangan putra
semata wayangnya. Aku pun hendak menghiburnya dengan kata-kata yang entah
kudapat dari mana
“bu jangan
sedih ya, aku juga akan seperti danar kok menjadi seorang dokter. Aku ingin
mmebuat ibu dan ibuku bangga seperti danar membuat kalian bangga. Ibu mau kan mendukung
ku”ucapku pada tante wafi yang terus memandangi foto danar
Mendengar
ucapan ku, tante wafi langsung memelukku “kau tau, danar selalu bercerita
tentangmu setiap hari. Bahkan setiap bulan dia selalu meninta ibu untuk membuat
boneka untukmu”
Mendengar ucapan
tante wafi, aku tiba-tiba saja teringat sesuatu
“ o iya bu.
Aku pulang dulu ya. Assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
Sesampaiku
dirumah, aku pun langsung menuju ke kamarku. Aku langsung menyusun boneka
pemberian danar satu persatu. Aku lalu memeluk boneka-boneka itu dengan erat
agar ia bersuara
Boneka 1:
assalamualaikum tia
Boneka 2:
aku memang belum beruntung untuk menjatuhkan hatimu
Boneka 3:
aku masih belum beruntung, tapi tinggi harapanku tuk hidup berdua dengan mu
Boneka 4:
aku merasa akan sempurna denganmu
Boneka 5: .
Jika Tuhan memberiku waktu, aku ingin habiskan sisa umurku denganmu
Boneka 6:
kau tau, aku meminta kepada Tuhan agar Tuhan menjadikanmu sebagai jodohku,
karena bagiku hanya kau yang membuatku terpukau
Boneka 7:
aku sungguh sangat bermimpi untuk mendampingi hatimu.
Boneka
8: Ku masih terus bermimpi . Sangat
besar harapanku tuk hidup berdua denganmu
Boneka 9:
karena denganmu ku merasa sempurna
Boneka 10:
karena denganmu ku ingin habiskan sisa umurku
Boneka 11:
dan karena mu aku meminta kepada tuhan jodohku
Boneka 12:
karena hanya dirimu...
Boneka 13:
karena hanya dirimu...
Boneka 14:
hanya kau yang membuatku terpukau
Boneka 15:
TIA WOULD YOU MARRY ME?
Aku terdiam
mendengar rekaman suara Danar dari boneka itu. Akhirnya aku sadar tentang
segalanya bahwa hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, bahwa
terkadang hidup perlu berjalan apa adanya ,bahwa sesuatu yang nyata tak selalu
indah. Dan karena semua hal yang terjadi, aku tiba-tiba memiliki semangat
hidupku, yah aku akan mewujudkan impian-impian yang sempat terkubur dalam pada
orang itu. Satu hal yang menjadi harapanku untuknya adalah agar ia tak pernah
menyesal menyukaiku
selesai