Rabu, 14 Agustus 2019

Artikel Harapan untuk Ibu Kota Baru #Bappenas #IbuKotaBaru "Peradaban Baru untuk Sang Calon Ibu Kota: Membangun Adaptasi dan Memperbaharui Kondisi"


Peradaban Baru untuk Sang Calon Ibu Kota: Membangun Adaptasi dan Memperbaharui Kondisi


          Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tengah disibukkan dengan kabar yang menyatakan bahwa ibu kota negara Indonesia yaitu Jakarta akan dipindahkan. Hal ini pun menuai banyak tanda tanya dikalangan masyarakat terkait, “Dimanakah ibu kota baru akan didirikan? Lalu, seperti apakah ibu kota baru akan berkembang?”. Dalam hal ini, lokasi pasti ibu kota baru pun belum dinyatakan secara resmi. Hal ini dikarenakan beberapa lokasi yang akan menjadi calon ibu kota baru masih melalui beberapa tahapan pengkajian untuk menentukan apakah lokasi tersebut layak atau tidak menjadi ibu kota baru. Upaya pemindahan ibu kota negara yang merupakan jantung peradaban bangsa Indonesia tentu bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan karena sekali jantung tersebut memiliki detak yang berbeda maka spirit bangsa yang tercipta pun akan berbeda. Demikianlah, upaya pemindahan ibu kota negara Indonesia haruslah mampu menciptakan spirit baru bahkan inovasi baru bagi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.

            Ide pemindahan ibu kota negara Indonesia dari kota metropolitan (Jakarta) ke sebuah “kota baru” dipertimbangkan dengan memperhatikan beberapa hal yang salah satunya adalah kondisi ibu kota saat ini. Jakarta yang kini tumbuh dengan sederet permasalahan seperti kepadatan penduduk yang kini mencapai 15.663 jiwa/km persegi (data BPS tahun 2017), bencana banjir yang terjadi setiap kali curah hujan meningkat, kemacetan yang menjadikan Jakarta sebagai kota paling macet ketujuh di dunia dengan tingkat kemacetan mencapai 53% sehari bahkan permasalahan perekonomian seperti kemiskinan yang kemudian mendorong berbagai kejahatan sosial berkembang subur di Jakarta. Bahkan, hingga melekatkan imej “ibu kota lebih kejam dari pada ibu tiri” pada kota Jakarta. Akibatnya, Jakarta pun dinilai tidak lagi mampu menanggung beban sebagai ibu kota negara Indonesia dan pemindahan ibu kota negara ke sebuah “kota baru” menjadi usul yang dipilih oleh pemerintah.

            Proses pemindahan ibu kota negara Indonesia dimulai dari tahun 2019 sebagai keputusan, tahun 2020 sebagai proses perencanaan, tahun 2021-2023 sebagai proses pembangunan, dan tahun 2024 mulai memindahkan pusat pemerintahan. Rencana pemindahan ibu kota negara ini pun akan diikuti setidaknya 1 juta pemindahan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian dan Lembaga pusat. Adanya pemindahan ibu kota negara Indonesia dari kota Jakarta yang padat penduduk ke sebuah kota baru diharapkan akan mampu menciptakan sebuah peradaban baru yang mampu memenuhi segala tanggung jawab yang belum terpenuhi oleh sang ibu kota lama. Dalam upaya membangun sebuah peradaban baru untuk sang calon ibu kota negara, pemerintah pun telah menyiapkan beberapa konsep perencanaan yang akan diterapkan pada calon ibu kota baru, diantaranya adalah green city (konsep kota hijau), smart city (konsep kota pintar), dan compact city (konsep pemukiman kota).

Adapun, dalam upaya membangun sebuah peradaban yang ideal untuk sang calon ibu kota terdapat dua hal penting yang boleh jadi dapat menjadi perhatian khusus pemerintah yakni keadaan lingkungan sang calon ibu kota dan pencapaian yang telah diraih oleh sang ibu kota lama. Untuk membangun sebuah peradaban yang ideal dan lebih baik dari ibu kota sebelumnya tentu akan lebih baik jika konsep kota yang dibangun adalah konsep yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan ibu kota baru, misalnya, jika ibu kota baru Indonesia adalah sebuah lokasi yang masih hijau dan asri. Maka, akan lebih baik jika konsep kota yang dibangun adalah green city. Berbeda halnya, jika ibu kota baru Indonesia berdiri diatas daerah perkotaan yang mendukung akses teknologi dan distribusi yang tinggi. Maka, konsep smart city dapat menjadi pilihan yang menarik.

          Tidak hanya memperhatikan adaptasi pada lingkungan sang calon ibu kota. Upaya membangun peradaban yang ideal untuk sang ibu kota baru pun dapat dilakukan melalui pembaharuan kondisi atau perbaikan permasalahan yang telah dialami oleh ibu kota lama seperti permasalahan kepadatan pendudukan yang dapat diatasi melalui pembatasan jumlah maksimum penduduk, permasalahan pemerataan perekonomian yang dapat dilakukan melalui pembangunan sebuah pusat perekonomian mandiri dan perbaikan permasalahan sosial yang diwujudkan melalui pembangunan konsep culture city. Konsep culture city (kota budaya) yang diwujudkan melalui pembangunan lokasi khusus kebudayaan Indonesia memungkinkan para generasi milenial untuk belajar kebudayaan bangsa dan permainan – permainan tradisional sehingga dapat mendukung terciptanya masyarakat madani. Selain itu, konsep culture city pun memungkinkan ibu kota baru tumbuh menjadi pusat kebudayaan nasional Indonesia dan pusat wisata budaya yang menarik.

        Demikianlah untuk mewujudkan sebuah peradaban ideal bagi calon ibu kota baru, penting untuk membangun adaptasi pada ibu kota baru dan memperbaharui segala kondisi yang dimiliki oleh ibu kota lama. Sehingga, memungkinkan terciptanya sebuah peradaban yang ideal dan seimbang baik dari segi perekonomian maupun sosial untuk mewujudkan terciptanya masyarakat madani. Selain itu, pemerintah pun memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan eksistensi Jakarta sebagai ibu kota lama Indonesia yang mana dalam hal ini Jakarta dapat dijadikan pusat pereknomian nasional Indonesia sehingga pusat – pusat bisnis di Jakarta tidak perlu pindah. Sedangkan, ibu kota baru dapat menjadi pusat pemerintahan dan pusat kebudayaan nasional Indonesia. Sehingga, pemindahan ibu kota tidak hanya sekedar membangun peradaban baru dan meninggalkan peradaban lama. Akan tetapi juga membangun peradaban baru dan memperbaharui kondisi yang telah ada.


#Bappenas 
#IbuKotaBaru

Senin, 17 Juli 2017

PROGRAM SISWA MENGENAL NUSANTARA

GENERASI PERTAMA SISWA MENGENAL NUSANTARA



Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh....

halo pembaca blog ku tercintahhhhhh....(cie... kayak ada yang baca aja) hehe yah walaupun gak ada yang baca saya tetep bakalan nulis kok. soalnya, saya lagi kangen nih sama temen-temen PSMN saya... huftttt jadi pengen ikut Program Siswa Mengenal Nusantara lagi dehhh(tear...tear..)

tapi...

bicara soal Program Siswa Mengenal Nusantara ini, kalian semua udah tau belum apa itu Program Siswa Mengenal Nusantara????

????????????

okay buat yang udah tau,  saya mah yakin kalian udah paham betul ya soal salah satu program dari Kementrian BUMN ini... Program yang menurut saya sangat memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia dalam rangka mengenal keanekaragaman budaya negeri kita

nah buat yang belum tau apa Program Siswa Mengenal Nusantara alias PSMN ini akan saya berikan sedikit pencerahan (eaaa dikiranya saya ini lampu). so, apa itu Program Siswa Mengenal Nusantara?

Program Siswa Mengenal Nusantara merupakan salah satu program pertukaran pelajar SMA/SMK/Sederajat seluruh Nusantara dari Kementrian BUMN yang bertujuan untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan Nusantara. jadi, sebenarnya Program Siswa Mengenal Nusantara ini merupakan salah satu program dari Kementrian BUMN dalam rangka memperingati 70 Tahun Indonesia Merdeka dengan tema "BUMN Hadir Untuk Negeri" . Program Siswa Mengenal Nusantara ini pertama kali di adakan pada Tahun 2015 dan Syukur Alhamdulillah saya menjadi bagian dari program ini. ya, bisa di bilang saya ini adalah generasi pertama Program Siswa Mengenal Nusantara ini. saya juga merasa sangat bangga pernah menjadi bagian dari program ini di mana melalui program ini saya pun bisa mengenal banyak sekali anak-anak yang berprestasi dari Provinsi saya dan juga Provinsi-Provinsi lainnya di indonesia. Bahkan saya pun turut serta dalam pembukaan resmi Program BUMN Hadir Untuk Negeri di Jakarta. Dalam Program itu saya bersama dua orang teman saya mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama dengan Para Mantan Pejuang Indonesia yang telah lanjut usai ikut serta dalam acara pembukaan itu, Acara ini benar-benar menginspirasi saya karena melalui acara ini saya telah menyaksikan langsung Program dari Pemerintah yang memberikan bantuan dan juga penghargaan kepada Para Pejuang yang telah membantu Kemerdekaan Indonesia. sekali lagi program ini benar-benar menginspirasi saya. dan melalui program ini pun saya bertemu dengan beberapa siswa-siswa yaitu dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan juga Provinsi DKI Jakarta. kami pun sempat berbincang-bincang bersama dengan mereka mengenai Program Siswa Mengenal Nusantara.

nah, selesai pembukaan.... saya dan teman-teman saya pun di ajak untuk lihat-lihat kota Jakarta oleh salah satu BUMN yaitu Jasa Raharja. jujur, ini pertama kalinya saya ke Jakarta, jadi rada-rada kaku dengan keramaian kota Jakarta (atau bahasa kasarnya udik wkwkw... okeh lupakan)... 3 Hari berada di Jakarta memberikan saya banyak sekali pengalaman dan saya sangat bersyukur karena Tuhan memberikan saya kesempatan besar ini.

waktu pun terus berjalan, dan kali ini Tuhan memberikan saya kesempatan lagi untuk merasakan keindahan Indonesia lebih dekat. Dimana kali ini saya terpilih sebagai satu dari 17 siswa dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang akan mewakili Provinsi kami dalam Program Siswa Mengenal Nusantara ini ke Provinsi Nusa Tenggara Barat. wah Alhamdulillah sekali, pikir saya kala itu. Benar-benar ya kalau Rezeki itu tidak pernah tertukar, padahal saya merasa masih banyak sekali siswa yang lebih pantas untuk mengikuti program ini dari pada saya, tapi ternyata saya lah yang terpilih.

Singkat cerita saya dan 16 teman saya pun dikumpulkan di Ibu kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu di Kota Pangkal Pinang. jadi, disana saya dan teman-teman saya di urus oleh 2 BUMN yaitu PT Jasa Raharja (persero) dan PT Inalum. jadi, di sanalah kami mempersiapkan diri kami untuk menampilkan kebudayaan dari Provinsi Kep. Bangka Belitung di Provinsi Nusa Tenggara Barat nantinya. selanjutnya kami pun meluncur ke Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 7 januari 2016 dan di sana kami di urus 2 BUMN pula yaitu PT Bank Mandiri(Persero) dan Perum Damri. nah dari situ di mulai lah ke seruan kami dalam mengenal alam Nusa Tenggara Barat , khususnya Lombok. bahkan kami pun di ajak mengungjungi 3 Gili terkenal yang ada di lombok.

To Be Continnued....



 saya pikir itu saja yang bisa saya bagi di dalam postingan saya ini. memang belum terlalu lengkap sih, tapi lain kali kalau ada waktu pasti saya akan lanjut tulisan saya ini. saya sebenarnya bukannya gak mau lanjut tapi saya lelah karena sudah malam disini (huhu maafkah hayati yang lelah ini)

okeh kalau begitu, sampai ketemu di postingan berikutnya ya....

wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh....


Rabu, 19 April 2017

CERPEN

CINTA DALAM DIAM




JUNI 2014...
Kali pertama aku melihatnya,
Dia begitu berbeda,
Entah apa yang membuatku tertarik padanya,
Tapi hatiku hanya tertuju padanya....
.
.
.
“eh vi... lo liatin apa sih dari tadi?”sapa sahabatku tiba-tiba yg membuatku sangat kaget
“nggak bukan apa-apa kok. Ada apa des?”tanyaku lalu segera mengalihkan pandanganku dari orang di seberang kelas yg terus saja ku pandangi
“lo ini!!! Jadi dari tadi lo gak dengernya apa kata kakak kelas? Kita disuruh ngumpul di aula sekarang untuk acara penutupan mos”
“alamakkk... gue gak denger des!!! Duh untungnya ada lo. Ya udah ayo” ucapku lalu segera berjalan meninggalkan Dessy
“sial tuh anak!! Gue yang kasih tau malah gue yang di tinggal...”umpat Dessy pada ku
Tak lama kemudian, aku pun tiba di depan pintu aula sekolah. Saat itu aku hanya sendiri ke aula karena Dessy harus segera mengurus beberapa keperluan di tata usaha. Tanpa berfikir lagi, aku pun langsung masuk dan betapa terkejutnya aku  karena saat itu aku malah menjadi sasaran empuk kakak kelas di acara penutupan mos
“nah itu si adek yang baru datang maju kedepan” teriak seorang kakak kelas seraya menunjuk ke arah ku
“aduh cobaan macam apa ini!!” batinku lalu segera maju ke depan dengan berat hati
“nah... nama kamu siapa?”tanya seorang kakak kelas padaku
“nama saya silvi kak”jawabku sopan
“oke silvi sekarang kamu berdiri di depan dia ya” ucap si kakak sambil mengaturku tepat di hadapan seorang anak laki-laki yang tengah berdiri sambil memegang bunga
“haduh acara penutupan macam apa ini.... tapi tunggu dulu... anak laki-laki ini kan.... yang tadi ya”batinku sambil menatap dalam orang di hadapanku
Dan kemudiaan DEG!!!
“will you marry me?”ucapnya tiba-tiba yang membuatku mati gaya
“ini cowok ngomongnya ngawur...tapi kok gue deg-degan ya. Dasar gue... pubernya kambuh”batinku lagi
Tapi tiba-tiba seorang kakak kelas berteriak
“jawab dong dek.. jangan diam aja”teriaknya padaku yang membuatku asal jawab
“yes i will”jawabku spontan
Mendengar jawabanku semuanya bertepuk tangan dan berakhirlah acara Mos masa SMA ku...
Namun perasaanku seakan tidak berhenti begitu saja... sejak kejadian itu, seperti sebuah takdir aku selalu saja bertemu dengannya. Entah itu di kantin,koridor,ruang guru ataupun perpustakaan. Dan konyolnya aku merasa perasaan yang berbeda padanya, seseorang yang tidak pernah aku tau namanya...
.
.
.
JULI 2015
Sebuah mawar tanpa nama,
Harumnya begitu mengusik hatiku,
Ku pikir aku suka mawar itu,
Tapi tak sedikit pun aku berfikir untuk memilikinya,
Karena aku terlalu takut,
Aku takut terluka karena duri yg ada padanya.
.
.
.
“vi kamu bisakan tolong ibu untuk memasukkan lembar ini ke rapot?”tanya Bu Yuli padaku
“siap bu. Eh tapi bu...lah ibunya malah pergi. Ini gimana ya... kertas depannya itu masuk sekolah atau keluar sekolah dulu” ucapku bingung namun tiba-tiba seseorang muncul di hadapanku
“kertas yang masuk duluan”ucapnya padaku lalu segera pergi yang membuatku bingung pada ucapannya. Aku hanya terdiam bingung dengan tidak mengindahkan ucapannya karena aku memang mencoba untuk tidak memikirkannya
Tapi tiba-tiba
“loh vi kok belum selesai juga... kan tadi udah ibu suruh dimas kasih tau kamu kalau kamu bingung cara memasangnya”
“dimas?”tanyaku bingung. Tapi kemudian aku teringat padanya”oh iya ibu. Saya pasang sekarang”jawabku seraya memasukkan kertas tersebut kedalam rapor
“ o iya vi. Kalo udah selesai tolong anter ini ke dimas ya. Bilang suruh dia kembaliin kalo udah selesai”
“iya bu”jawabku sambil menerima dua buku tebal dari bu Yuli
“jadi dimas suka baca ya”ucapku dalam hati seraya tersenyum”berbeda sekali dengan gue yang gak suka baca”tambahku seraya kembali mengingat wajahnya di dalam pikirku....
Tapi setelah melamun sejenak aku sadar
“tidak.. ini salah...”batinku melawan”tidak baik memikirkan laki-laki yang bukan mahram dengan kita. Tapi gue juga gak bisa berhenti dan mengatur perasaan yang gue rasakan ke dimas”
Akhirnya dengan perasaan yang belum juga jelas arahnya aku sampai di depan kelas Dimas. Kulihat Dimas tengah mengajari beberapa anak perempuan untuk mengerjakan soal. Dimas, walaupun di kelilingi dengan banyak perempuan dia begitu sopan dan juga menjaga jarak kepada mereka. Mungkin itu yang sejak awal membuatku menyukai sosok Dimas. Entah ini rasa suka atau bukan... aku harus bisa menjaga hatiku
“eh na...”panggilku pada seorang gadis yang hendak masuk ke kelas
“eh silvi. Ada apaan?”tanyanya padaku
“gue nitip ini ke dimas ya”
“eh apaan nih? Jangan-jangan lo naksir dimas ya?”tuduhnya padaku yang membuatku mati gaya
“apaan sih lo!! Ya enggak la. Ini itu dari bu Yuli, katanya kembaliin kalo udah selesai”ucapku setenang mungkin agar Dhina tidak curiga padaku
“oh kirain lo naksir si dimas. Ya udah, gue sampein ya.. dadah bu hajah assalamualaikum”ucap Dhina lalu segera berlalu
“waalaikumsalam... dasar Dhina omongannya bener-bener deh”
Jadi, aku sebisa mungkin untuk tidak bertemu dengan Dimas. Menjauhinya walau hati ingin melihatnya. Jujur, aku tidak pernah berfikir untuk memilikinya. Melihatnya sebentar saja aku sudah sangat tenang. Tapi aku takut ini bukan rasa cinta. aku takut ini hanya Nafsu belaka walau kadang aku berfikir “apakah aku jatuh cinta?”
.
.
.
APRIL 2017
Perpisahan mungkin adalah akhir,
Tapi perpisahan bukan akhir sebuah cerita,
Ia hanyalah bagian terakhir dari sebuah kisah,
Kisah yang dengan sengaja,
Untuk Tuhan tulis,
Agar kita bisa lebih dewasa .
Aku sangat percaya,
Bagaimana pun akhir dari ceritaku,
Semuanya telah tertulis dengan sempurna,
Sama atau tidaknya dengan keinginan hati,
Yang jelas itu adalah akhir terbaikku.
.
.
.
“dan siswa terbaik untuk tahun ini adalah.... AMANDA SILVIANI”teriak si pembawa acara dengan semangat”baiklah kepada Silvia silahkan naik ke panggung”
Aku lalu berjalan dengan sedikit tertunduk, karena pada dasarnya aku memang seseorang yg pemalu. Aku lalu sampai di atas panggung
“selamat ya vi. Ibu bangga sama kamu”ucap Bu yuli padaku seraya mengalukan medali di leherku
“terima kasih ibuuu”ucapku seraya memeluk Bu Yuli dengan erat


“eh selamat ya vi... lo emang The Best deh”ucap Dessy seraya memelukku
“thanks ya des”
“eh foto-foto yuk”ucap Dessy seraya mencari-cari kameranya
Aku pun menyetujuinya namun tiba-tiba di seberang aku melihat Dimas yg tengah berfoto dengan anak-anak perempuan. Entah mengapa aku merasa sedih, aku tidak bisa mendekati Dimas seperti mereka. Tapi di sisi lain aku juga senang karena keteguhan hatiku...
“udah 3 tahun bahkan sekalipun lo gak pernah ngomong sama Dimas?”ejek Dessy padaku
“pernah kok waktu kami sekelas saat ulangan”
“ya ampun vi itu yg lo sebut ngomong. Dimas yang terus ngoceh dan lo Cuma jawab seadanya... gimana Dimas mau suka sama lo”
“lo ngomong apaan sih? Ya ini gue, gue gak akan ngerubah diri Cuma karena gue suka sama seseorang karena itu sama aja gue ngembohongi dia. Dan gue gak mau bohong”
“lo serius? Terus gimana dengan Dimas?”
“gue percaya, Tuhan gak akan pernah salah memilihkan pasangan untuk kita. Gue emang suka sama Dimas. Terus gue harus apa? Gue gak mungkin pacaran karena pacaran itu mendekati zina lo tau itu kan? Jadi gue berhenti sampai disini. Jika Dimas memang jodoh gue, Tuhan akan punya cara yang sempurna untuk mempertemukan kami. Lagian gue baru lulus SMA. Belum minat buat cari jodoh”
Mendengar ucapanku Dessy hanya diam. Ia lalu memelukku”entah kenapa kata-kata lo itu keren banget dan entah kenapa gue ngerasa Dimas juga suka sama lo. Soalnya dia nitipin ini buat lo”ucap Dessy seraya menyerahkan sebuat kotak berwarna biru padaku
Aku lalu segera membuka kotak itu
“assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Entah lo inget atau gak ini bros yang waktu itu lo jatuhin di dekat bangku di depan ruang guru. Gue liat lo jatuhin ini waktu lo lagi ngobrol sama temen-temen lo. Karna gue tau ini punya lo jadi gue ambil. Sorry baru balikin sekarang. Dan selamat karena udah jadi siswa terbaik
Wassalam...
Raynald Dimas Pratama”
“isinya apa?”tanya Dessy
“bros yang waktu itu ilang. Ternyata ada sama dimas”jawabku seadanya
“terus suratnya”
“yah Cuma tentang bros dan ucapan selamat”
“masa sih? Dia gak ngomong apa-apa lagi?”
“maunya? Ya udah yuk foto-foto”ajakku... sedangkan Dessy tampak kesal dengan jawabanku dan surat pemberian Dimas

Aku memang sedih karena perasaan yang ku miliki padanya tidak bisa aku ungkapkan bahkan setelah 3 tahun berlalu. Aku bahkan takut walau hanya untuk menyapanya. Tapi kemudian aku sadar, mencintai dalam diam tidak akan menyakiti hatiku atau hatinya karena aku hanya ingin melihatnya bahagia tanpa harus menahan sakit untuk memilikinya. Yah aku jatuh cinta. Ku pikir ini cinta dan aku harap cinta ini akan menjadi cinta yang tulus karena Tuhan. Cinta yang akan saling menjaga dari segala dosa dan nafsu belaka. Aku bahagia.... aku bahagia mencintaimu dengan diam ku ini.

Selesai

Okeeee sekian cerpen dari gueeeee.... dan selamat menikmati acara perpisahan kalian ya guys...  percayalah, jika perpisahan tidak akan pernah menjadi akhir cerita kita.... hanya saja berpisah adalah cara kita mendewasakan diri dan belajar dari pahit manisnya kehidupan. Dan semoga Silvia dan Dimas bisa bersatu ya wkwk... Tunggu kelanjutannya di Cinta Dalam Diam season 2 *eeeaaa udah kayak sinetron aja* Thanks for reading my story............................................................................

Minggu, 08 Januari 2017

CERPEN

Assalamualaikum wr.wb
Helloooooooo everyyybadehhhh*njirrr ini kenapa gue alay banget yak >,<* tapi gapapa yang paling penting gue wellcome back dengan cerita Fiksi gue yang baru nih!!! Yah, sebenarnya ini cerpen dadakan sih soalnya gue aja hampir lupa kalau gue sendiri punya Blog wkwk. Gue baru sadar akan blog gue tercinta ini setelah liat-liat instagram temen smp gue wkwk (@danarizer_) jangan lupa di add ya wkwk*sekalian Promosi* well thankyou ya bro karna lo gue inget sama blog gue ini... okeh langsung aja ya guys kita baca cerita fiksi gue yang baru ini.... check this out!!!!!


Cinta Takkan Salah
Ada banyak hal yang tersembunyi di dalam hidup ini, terkadang apa yang tampak pun tidak bisa menggambarkan segalanya karena sebagian dari kita sering memaksa logika dan perasaan untuk berjalan ber-iringan sedang logika dan perasaaan adalah hubungan yang paling mustahil terjadi terutama di dalam kehidupan para remaja yang belum bisa mengenali perasaannya dengan baik. mungkin itu yang pernah aku alami saat  8 tahun yang lalu. aku pernah berfikir jika cinta saja cukup untuk membuat hidup ini terasa sangat indah dan sempurna tapi nyatanya itu bukan cinta. Itu hanya perasaan egois dan perasaan ingin memiliki seseorang saja, yah kupikir itu cinta. Ternyata aku salah. Aku tidak pernah sadar jika aku salah. Sampai Tuhan men-dewasakan ku tentang hidup dan memberikan ku kesempatan untuk memahaminya
.
.
.
.
Mentari kembali menampakkan sinarnya, masuk melalui celah-celah ruang baca yang tengah ku bersihkan dengan teliti. Aku sangat sibuk membersihkan buku-buku ku sampai-sampai aku tidak sadar jika dari tadi abah memanggilku. Aku lalu segera menghampiri abah di ruang makan. “iya abah ada apa?”tanyaku pada abah langsung
“dia mau bertemu denganmu nanti sore di taman di dekat masjid”
“aku gak mau ah bah. Aku kan sudah bilang aku tidak mau menikah dengan dia!! Dia tidak menyukaiku!!”
“dari mana kamu tau?”
“ah abah!! Aku tau semuanya kok”ucapku kesal lalu aku segera kembali keruang bacaku. Aku sangat marah. Dan tanpa sengaja aku menabrak sebuah kotak di dekat meja biasa aku menyelesaikan pekerjaanku
BRAKK!!! Sebuah buku muncul dari kotak itu
“ini apa?”ucapku seraya memungut buku itu dan membersihkannya dengan menggunakan Tissue yang ada di meja di dekat ku”hmm ini bukan buku. Ini album foto”ucapku lagi lalu segera membuka lembaran album foto itu
Aku tersenyum rindu menatap album itu. itu adalah album saat kami SMA 8 tahun yang lalu.... saat itu aku belajar banyak hal....
Flashback On:
“eh lo ngapain sih belajar mulu? Gak bosen apa?”tanya seorang gadis pada sahabatnya yang tampak sedang sibuk membaca buku sejarah di halaman belakang sekolah
“nggak kok! Gue malah seneng banget! baca buku kan buku jembatan ilmu”
“ya ampun ci!!! Omongan lo udah kayak poster-poster di perpustakaan tau gak!! Buku adalah jembatan ilmu!”
“lah emang benerkan! Itu tuh fakta ga! makanya banyak-banyak baca buku kayak gue biar otak lo lebih terbuka!”
“iya-iya gue bakal baca buku!!! Tapi.....”
“tapi apa...”tanyaku pada Ega yang tampak mencoba menggoda ku
“nanti...kalo lo udah punya pacar!!!”jawabnya seraya tertawa keras tepat di hadapan wajahku. Sedangkan aku hanya menatapnya dengan tatapan ingin membunuh
“kalo itu mah sampe nilai sejarah lo dapet 100 juga gue gak bakal pacaran... lo mau liat gue di usir sama abah apa?”
“sial lo!! Entar ya gue buktiin kalo nilai sejarah gue bisa 100 kayak lo!!! Tapi seriusan deh!! Emangnya lo gak suka sama siapa gitu disekolah ini!!”
Mendengar ucapan Ega, aku tampak berfikir keras. Namun kemudian aku tersadar dari pemikiranku.  Aku tersenyum kecil yang kemudian membuat ega terlihat sangat penasaran.
“hah?? Ada ya? Seriusan? Siapa ci?”tanya ega seraya berteriak-teriak dan mengguncang-guncang tubuhku
“rahasia dong”ucapku lalu bangkit dari bangku di halaman belakang sekolah seraya hendak berlari untuk menghidari Ega. Namun baru saja langkahku dimulai seseorang tiba-tiba saja bertabrakkan denganku
“maaf-maaf”ucapnya seraya menatapku yang jatuh
Ia hanya terus menatapku demikian juga dengan aku. Dia sama sekali tidak membantuku bangun seperti yang sering terjadi di drama-drama televisi. Aku tampak bingung dan agak sedikit kesal karena setelah ega datang dan membantuku dia malah nyelonong tanpa basa-basi lagi.
“lo gak apa-apa kan ci?”tanya ega seraya membersihkan pakaianku
“dia siapa?”tanyaku pada ega sambil terus menatap punggung pemuda itu
“dia Putra ci. Dia itu agak mirip kayak lo tuh!! Sama menganggap cinta itu salah”
“apa? putra?”responku kaget kemudian aku tampak tersenyum
“kenapa lo? Naksir ya?” ucap Ega pada ku dengan nada menggoda
“njirr sembarangan! Emangnya gue elo liat cowok bening dikit langsung nengok! Kayaknya gue pernah liat dia deh sama abah gue”ucapku seraya berlalu meninggalkan ega yang tampak bersiap untuk memarahiku
“wah sial si cici! Eh ci tunggu!! Gue kenal tuh kalimat! Lo nyontek lirik lagu kan” Ega lalu berlari mengejarku dengan penuh emosi, sedangkan aku hanya terus berlari sambil mengolok-oloknya
***

Sedangkan disisi lain dari arah kantin, tampak beberapa siswa anggota tim basket yang tengah beristirahat setelah menyelesaikan latihan mingguan mereka. Tampak seorang siswa dari anggota tim basket tengah merogoh-rogoh tas miliknya untuk mengambil 3 lembar uang 100 ribuan lalu memberikannya pada seorang pemuda yang menggunakan bet “kapten” di lengan kanannya
“hebat lo fal Bisa bikin mantan gue jatuh cinta sama lo dan ninggalin dia sampe dia nangis-nangis gitu”ucap si pemuda yang memberi uang tadi. Namanya adalah Regen
“iyalah! Naufal gitu! Asal lo pada tau ya, belum ada satu orang cewek pun yang pernah nolak gue” ucap Naufal bangga seraya terus menyeruput es jeruk miliknya
“uh sombong amat lo fal. O iya lo liat kan cewek yang pake hijab yang lagi main kejar-kejaran itu” ucap regen seraya menunjuk Cici dan Ega yang tampak sedang bermain kejar-kejaran di lapangan
“oh iya-iya kenapa? Kayak anak SD aja mereka berdua main kejar-kejaran”ucap Naufal setengah tertawa
“lo harus bikin dia jatuh cinta dan mau pacaran sama lo!” ucap regen tiba-tiba yang kemudian membuat Naufal tampak bungkam
“what??? Lo gila ya? Gue gak mau! Cewek berhijab bukan tipe gue!”
“yeh jangan gitu dong fal!! Cici itu pernah nolak abang gue! Gara-gara dia abang gue pindah ke amerika dan gue pengen liat dia marahin sama abahnya gara-gara ketahuan pacaran ama lo” jelas regen pada Naufal dengan muka memelas
“nggak ah males! Gue males sama cewek berhijab bukan tipe gue”
“oke-oke gimana kalo 500 ribu?”tawar Regen pada naufal tiba-tiba. Mendengar ucapan Regen, Naufal tampak tersenyum dan segera menyalami regen tanda bahwa ia setuju dengan tawaran regen. Namun saat itu, putra yang baru saja duduk bergabung dengan tim basketnya tiba-tiba membanting meja dan menunjukkan wajah kesal khasnya. Putra tampak menatap naufal dalam lalu membuang mukanya dan pergi.
“kenapa tuh anak? Dasar! Kambuh lagi deh sewotnya”ucap Naufal bingung melihat sikap Putra yang tampak lebih sangar dari biasanya
“jangan-jangan putra suka lagi sama cici! Wah bagus deh kalo gitu! Bisa sekalian bikin si songong patah hati” ucap regen tampak tertawa dengan puas
“dasar lo gen! Jahat amat” ucap Naufal
“iya gue jahat! Tapi lo sendiri matre kan... dasar lo kaya-kaya matre”
“hmm iya juga sih wkwk” Naufal malah tertawa mendengar ucapan Regen
***

Siang itu seperti biasa, aku tengah membantu penjaga perpustakaan untuk merapikan buku di perpustakaan. Aku memang suka berada disini karena siang hari setelah pulang sekolah perpustakaan selalu sepi . Tapi hari itu, aku tidak sendirian di perpustakaan. Ada seorang pemuda yang tampak serius berkutat dengan buku rumus fisika. Namun seperti biasa aku tampak tidak tertarik pada orang-orang di sekitarku kecuali jika orang itu adalah orang yang ku kenal. Tapi kemudian tiba-tiba saja....
“assalamualaikum”ucap seseorang yang sepertinya tidak jauh dari tempat aku membaca buku fisika
“waalaikumsalam”jawabku lalu hendak meletakkan buku fisika itu namun tiba-tiba BRAKK!!! Aku malah memukulkan buku itu pada wajah seseorang yang tiba-tiba saja muncul di hadapanku
“awww”teriaknya seraya memegangi hidungnya”lo gila ya... muka ganteng gue bakalan hancur nih gara-gara lo!!”teriaknya padaku yang kemudian membuatku sangat kesal
“kok lo sewot sih!! Kan lo yang salah muncul di hadapan gue tiba-tiba”
“yeehh...lagian lo sih! Gue panggil gak nyaut-nyaut”
“ya udah iya-iya. Ada apa?”tanya ku kemudian pada pemuda itu karena aku tidak ingin memperpanjang masalah lagi
“gue Cuma mau kenalan. Perkenalkan gue Naufal anak tim basket”ucap Naufal sambil mengulurkan tangannya padaku. Tapi aku hanya menatapnya dengan tatapan sinis
“huhh!! Dengar ya gue gak tertarik kenalan sama lo”ucapku lalu hendak berlalu. Namun kemudian Naufal malah mencegatku
“minggir!!!”ucapku kesal
“nggak! Kita harus kenalan dulu baru gue akan pergi”
“lo kok maksa sih”
“ya udah gue gak bakal maksa. Tapi gue mau antar lo pulang!! Kalo lo gak mau juga gue gak akan minggir sampai kapan pun”
“ya udah oke-oke”
“yesss...ayo”ucap Naufal seraya mengulurkan tangannya padaku tapi aku malah mengabaikannya dan berjalan lebih dulu
Saat aku keluar dari perpustakaan bersama dengan naufal. Tampak Putra yang tengah menatapku bersama Naufal dengan tatapan yang sangat tajam. Entah apa arti tatapan itu.

Keesokkan harinya, aku terpaksa harus berdiri di lapangan sekolah karena lupa mengerjakan PR fisika yang harusnya di kumpulkan hari itu. akhirnya setelah 2 jam berdiri di lapagan, bel tanda istirahat pun berbunyi. Mendengar bel itu aku pun langsung mendudukkan tubuhku di tengah lapangan
“hai..”ucap seseorang yang datang menghampiriku dengan sebotol air mineral
“lo!!! Pergi sana! Gue males bicara sama lo! Gara-gara lo gue di hukum. Seumur hidup gue gak pernah di hukum kayak gini!”
“kenapa ? apa gara-gara kemaren kita gak langsung pulang?”
“ya iyalah pake nanya lagi!!!”
“ya udah sorry!! Tapi nanti pulang bareng lagi ya..gue janji kita bakal langsung pulang!”
Mendengar ucapan Naufal padaku entah mengapa aku terus percaya padanya. Padahal aku tau, ia pastikan akan mengulangi kesalahannya yang kemarin. Tapi hatiku, hatiku ingin sekali percaya padanya” ya udah iya. Tapi awas kalo gak langsung pulang gue tampol lo pake sepatu!!”
“lo bawel juga ya!! Tapi gue suka kok”ucap Naufal padaku yang tiba-tiba membuat gempa di hatiku
“mampus!!! Ini apaan coba! Sabar ci! Jangan sampe lu suka sama nih anak!”batinku sambil terus menatap Naufal”gu..gue harus pergi!!”ucapku lalu segera menjauh dari Naufal
***

Disebuah rumah makan, tampak semua anggota tim basket berkumpul dengan sangat gembira namun tidak dengan putra, seperti biasa putra hanya diam tanpa berkomentar apapun
“kok kerja lo lama gini sih fal? Udah sebulan nih masa lo gak jadian juga sama cici”
“sabar kali gen! Lagian cici juga udah mulai terpengaruh sama gue. Buktinya nilai tryoutnya turun semua kan? Itu tuh karena dia mikirin gue terus”
“tapi itu gak cukup! Gue mau dia di permalukan di depan semua anak-anak di sekolah sampai dia gak berani lagi buat balik kesekolah dan dengan begitu, abang gue pasti bakal balik lagi ke indonesia karena gue udah berhasil balasin dendam dia!! Lo ngertikan maksud gue” ucap Regen serius pada Naufal sedangkan Naufal hanya menggeleng
Akhirnya setelah satu jam berkumpul di rumah makan tersebut, semua anggota tim basket pun segera pulang kerumahnya masing-masing. Namun dalam perjalanan pulang, Naufal tampak was-was karena ia merasa ada yang mengikutinya. Merasa di ikuti Naufal pun segera melakukan tindakan dan BRAK!!!....
Naufal pun berhasil menanggkap orang yg sedang mengikutinya dan orang itu adalah Putra.
“elo! Ngapain ngikutin gue?”tanya Naufal bingung
“cici suka sama lo dan Cici juga gadis yang baik. lo seharusnya nggak mainin dia! Gue bingung! lo sama cici kan udah pacaran kenapa harus bohong dengan Regen”ucap Putra langsung tanpa basa-basi
“lo tau banyak juga ya! Jangan-jangan orang yang waktu itu juga lo ya. Waktu cici hampir tenggelam di kolam renang gara-gara Regen bertengkar sama anak tim futsal”
Mendengar ucapan naufal, putra hanya diam dan tampak gugup
“lo kok diem? Berarti gue bener kan?” tanya Naufal pada putra lagi”oke terserah! gue gak akan maksa lo lagi. Tapi asal lo tau ya karena insiden itu cici nerima gue. Waktu gue mau melerai Regen saat itu, dari seberang kolam gue liat cici pingsan bersama dengan seorang cowok.  terus gue datengin mereka, tapi anehnya cowok itu malah pergi saat tau gue mau dateng. Pantas aja tuh cowok pergi ternyata orangnya elo ya? Dan saat cici sadar setelah lo pergi. Dia tanya apa gue yang nolongin dia. Yah gue jawab aja iya, terus gue bilang sama dia bahwa gue adalah pelindung dia bahkan walaupun dia membenci gue, gue akan tetap ada. Gue juga gak peduli dia mau atau gak jadi pacar gue tapi yang pasti gue akan ada disini...untuk dia...dan lo tau dia bilang apa selanjutnya??? DIA NERIMA GUE”jelas Naufal panjang lebar yang membuat putra tampak sangat marah
“gue gak habis pikir sama kalian. Buat apasih pacaran? Toh nggak ada manfaatnya juga kan? Contohnya cici, semua nilai dia turun gara-gara pacaran sama lo”
“lo mau tau kenapa gue pacaran sama cici?”
“karna uang kan?”
 “dulunya sih gitu. Tapi sekarang udah beda,  gue mulai suka sama cici. Gue mau dia Cuma jadi milik gue. Gue gak peduli dia mau pinter atau gak, yang penting cici bisa bahagia. Gue pengen liat dia bahagia dan gak tersiksa gara-gara belajar terus. Dan... kalo lo bener-bener care sama cici jauhin dia! Dia udah bahagia sama gue!”
Mendengar ucapan Naufal, putra hanya diam dan tampak berfikir.
***
Hari itu aku pulang terlambat dan saat aku sampai di dekat gerbang rumah, aku melihat putra keluar dari rumahku dan tampak berpamitan dengan abah. Aku sedikit bingung, namun aku tidak menghiraukan kebingunganku dan segera menghampiri abah yang masih berada di gerbang
“assalamualaikum”ucapku seraya menyalami tangan abah tapi abah malas menepisnya dan langsung menamparku”abah!!!” ucapku takut-takut pada abah seraya memegangi wajahku yang mulai memerah
“kamu pacaran?”tanya abah langsung padaku yang berhasil membungkamku
“i..i..itu”aku ingin menjawab jujur tapi lidahku terasa sangat keluh
“abah kecewa sama kamu!! Nilai kamu turun karena pacaran! padahal kamu tau kan pacaran itu tidak diperbolehkan!! apalagi kamu ini anak abah, abah ini ustad. Abah menasehati anak orang dan mereka menuruti perkataan abah. Tapi anak abah sendiri....”
“cukup!!!”ucapku tiba-tiba dengan keras kepada abah. Padahal sebelumya aku tidak pernah berucap kasar pada abah”abah malu kan punya anak seperti cici? Baiklah cici akan pergi dari sini. Cici benci abah” ucapku lalu segera pergi meninggalkan abah bahkan tanpa berucap salam sebelumnya.
***
“assalamualaikum ga”
“waalaikumsalam. Loh putra ada apa?”
“cici....”putra tampak ragu untuk membicarakan cici
“oh itu, gue juga gak tau dia dimana? Udah 3 hari dia gak masuk. Padahal UN udah di depan mata”ucap ega dengan nada sedih
“coba deh lo telpon Naufal. Naufal kan pacarnya”
“what??? Pacar? Tapi ini gak mungkin kan cici pacaran”
“cici itu cuma manusia biasa dia juga bisa berubah jadi lo gak usah shock kaya gitu”ucap Putra berusaha menenangkan Ega. Ega pun mengangguk mengerti, ia kemudian segera mengambil ponselnya untuk menghubungi Naufal. Tapi ternyata Naufal sudah lebih dulu menghubungi Ega
halo fal? Cici gimana? Hah apa lo bilang? Ilang? kok bisa? Iya...iya gue kesana sekarang!!”
“ada apa?”tanya Putra tampak sangat khawatir
“cici ilang”
“apa? kok bisa?”tanya putra bingung
“itu... si naufal... dia ketahuan selingkuh”
“sial”umpat Putra kesal. Ia pun segera melacak keberadaan cici melalui ponselnya
“lo ngapain?”tanya Ega bingung melihat kelakuan putra
“gue lagi ngelacak cici. Gue tau Naufal bakal bikin cici kecewa makanya gue pasang alat pelacak di tas cici”
“widih canggih juga lo? Tapi kenapa? Kenapa lo perhatian banget sama cici? Apa lo suka dia?”tanya ega pada putra yang tampak membuat putra bungkam
“gue...gue... gue ini murid abah! Cici udah gue anggep kaya adik gue sendiri kok”ucap putra agak berfikir tapi kemudian” eh eh gue dapet!! Cici ada di....APA?”putra tampak sangat terkejut saat ia tahu cici sedang berada dimana
“kenapa put?”
“cici ada di atap sekolah! Dilantai 4! Arghh cici itu....”tanpa basa-basi putra lalu segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh untuk menyusul cici
Setelah 10 menit, putra pun sampai di sekolah. Dari bawah, putra melihat cici tengah berdiri di tepi atap seperti akan menjatuhkan dirinya. Melihat hal itu, putra pun segera menyusul cici keatap sekolah
“cici!!!”teriak putra saat ia sampai di atap sekolah
“putra?”ucap cici kaget
“gue tau lo kecewa tapi bukan gini cara nyelesainnya”
“gue...gue udah salah menilai Naufal! Gue pikir gue cinta sama dia tapi ternyata ini Cuma keinginan yang bercampur dengan rasa egois. Gue pergi dari rumah demi seseorang yang bahkan gak bisa bedain antara cinta dan keinginan. Gue...gue... gak akan mendapat maaf dari abah!!”
“itulah perbedaan antara anak dan orang tua. Anak selalu saja mengingat kesalahan orang tuanya, sedangkan orang tua? Tidak sedikit pun mereka mengingat kesalahan anaknya.orang tua memang sering marah, tapi bukan karena mereka kecewa memiliki anak seperti kita melainkan karena mereka sangat sayang sama kita. Kau tau? Ada banyak cara untuk menikmati senja sama seperti cinta, ada banyak cara untuk menunjukkan cinta selain pacaran yaitu dengan doa. Doa yang tulus akan menjadikan cinta itu tulus dengan Tuhan sebagai pengatur pertemuan terbaik”
Saat itu bagiku, putra sangat berbeda dari biasanya. Aku merasa putra selalu memperhatikan ku. Tapi arghhh sudahlah, aku merasa takut untuk jatuh cinta. Jujur saja, aku hanya takut ini bukan cinta tapi Cuma rasa kasihan dari seorang teman.
***
Waktu terus berlalu dengan sangat cepat, tanpa terasa hari kelulusan pun tiba. Semua tampak bahagia karena lulus dengan hasil yang memuaskan. Namun di balik kebahagiaan ini juga tersimpan sebuah kesedihan yang sangat mendalam karena bisa jadi ini akan menjadi akhir dari pertemuan kita dengan beberapa teman terbaik kita. Yah, seperti pertemuanku dengan Putra misalnya.
“lo jadi ambil beasiswa ke jerman put?”tanyaku pada putra yang masih tampak sibuk dengan ponselnya
“hmm”jawab putra seadanya
“emmm gue boleh minta tanda tangan lo gak?”
Mendengar ucapanku, putra tampak tersenyum tipis. Ia mengangguk lalu segera memberikan tanda tangannya di seragamku
“oke thanks ya... o iya ini”ucapku seraya memberikan sesuatu pada Putra
“sajadah?”tanya putra bingung
“kan lo gak mau tuh coret-coret seragam jadi sebagai gantinya buat kenang-kenang gue kasih itu deh”
“thanks ya tapi sorry gue harus urus paspor gue dulu” hendak pergi
“putra tunggu!! Putra gue suka sama lo”ucap ku tiba-tiba yang membuat putra kembali menghampiri ku
“apa?”putra malah bertanya kepadaku yang membuatku bingung harus menjawab apa.
Aku pun menjawab seadanya”gue suka lo!”ucapku pelan
Mendengar ucapanku, aku tau putra sangat senang. Tapi apa yang ia ucapkan sama sekali tidak aku duga
“terima kasih ci! Tapi gue rasa lo salah paham. Buat gue, lo udah kayak adik gue sendiri dan lo tau kan? Gue gak mau pacaran”
“hah? Ahh bener juga ya”jawabku bingung dan kecewa
 “oh iya, Lo juga mau ke kairo kan? Makanya lo juga harus segera ngurus paspor”ucap putra tiba-tiba padaku. Dari arah pembicaraannya kelihatan sekali ia ingin menghindariku
“haha iya juga ya”ucapku berusaha tertawa di hadapan putra ” By the way thanks karena udah daftarin gue ikut beasiswa di sana. Gue pikir gue gak akan bisa kuliah”ucapku seraya terseyum miris pada putra
“ngomong apa sih lo? Lo kan pinter gak akan susah lah buat dapet beasiswa asal lo punya kemauan dan usaha”
“iya lo bener! Seandainya aja gue bisa seperti lo”ucap ku mengandai
“Tuhan selalu tau apa yang kita butuhkan dan Tuhan juga selalu tau kehidupan seperti apa yang cocok untuk kita. Kita sering berfikir jika kehidupan orang lain sangat sempurna dan ingin hidup seperti mereka padahal hidup seperti itu belum tentu cocok untuk kita. So just be your self. Bangga sama apa yang kita punya sekali pun gak sesempurna milik orang lain”
Mendengar ucapan putra aku hanya diam. Dia orang yang sangat positif. Tidak seperti aku. Bahkan walaupun berada di lingkungan anak basket yang mayoritas playboy dia tetap menjadi putra yang cuek dan dingin. Aku senang, sampai akhir pertemuanku dengannya dia tidak berubah sedikit pun.
“o iya satu lagi” ucapku tiba-tiba yang membuat suasana kembali tegang”soal yang tadi gue....”
“udah gue lupain kok”jawab putra langsung memotong kalimatku
“oh ok”
“ya udah! Sekolah yang bener ya, lo harus jadi sarjana dan cari kerja. setelah itu lo harus bahagian orang tua. Jangan puber terus kayak gini” tambah putra lagi
“hmm”jawabku sambil mengangguk pelan
“assalamualaikum”pamit putra padaku lalu segera berlalu
“waalaikumsalam”jawabku pelan seraya terus mentap punggung putra”waktu pertama kali kita ketemu juga kaya gini. Gue Cuma bisa ngembiarin lo pergi”ucapku pelan

Flashback Off................................................................
“cici ayo” teriak ega padaku yang membuat aku menjatuhkan album foto itu
Melihat album foto yang aku jatuhkan. Ega pun segera memungutnya
“foto ini!! Cici, nanti sore gue temenin ya”ucap Ega padaku sedangkan aku hanya melamun
“ya udah sekarang kita berangkat kerja dulu, ayo!!”ajak Ega lagi padaku. Aku pun hanya mengangguk pelan
***
“saya sudah menolak lamaran kamu! Jadi buat apa lagi kita bertemu”
“saya hanya ingin tau mengapa kamu menolak lamaran saya. Bukankah saya berhak tau? Siapa tau kamu Cuma sedikit salah paham tentang saya”
“putra! Saya pikir saya mengenal kamu dengan baik! saya pikir kamu tidak akan membohongi perasaan kamu hanya untuk balas budi! Tapi ternyata saya salah!”
“ci... maksud kamu apa? balas budi yang mana?”
“8 tahun yang lalu saya bilang saya suka sama kamu. Tapi apa? kamu menolak saya. Jadi bagaimana perasaan kamu bisa berubah begitu saja bahkan tanpa pernah bertemu dengan saya?”
“kau tau? Perasaan saya tidak pernah berubah. Saya menyukai kamu ci. Tapi saya tidak bisa mengatakannya, lidah saya terlalu keluh untuk mengatakan itu. lagi pula saya takut itu bukan cinta tapi Cuma hasrat yang nanti akan membuat kita sama-sama tersakiti”
“lalu mengapa kali ini kamu kembali”ucapku dengan nada agar bergetar karena aku tau bahwa perasaanku pada putra juga tidak sedikit pun berubah
“saya...saya ingin menebus dosa saya padamu di masa lalu. waktu itu saya berbohong dengan mengatakan tidak menyukaimu. Padahal saya sudah menyukaimu sejak lama. Saya menyukaimu sejak saya menjadi murid ngaji abah. Bahkan saya sering merasa konyol dengan menyukaimu, saya tetap menyukaimu walau saya tau kamu menyukai Naufal”
Suasana tiba-tiba saja hening. Putra berhenti bicara demikian pula dengan aku. Bahkan abah dan Ega yang berada di antara kami pun tidak mengatakan apa pun
“baiklah”ucapku yang mulai membuka suara”karena kamu mendapatkan apa yang kamu ingin tau. Berarti urusan kita sudah selesai bukan?”
Mendengar perkataanku, putra tampak kehilangan harapan. Ia pun hanya mengangguk pelan” ya sudah, abah,ega , cici saya pulang dulu ya. Assalamualaikum”ucapnya hendak berlalu
“putra tunggu!! Saya suka sama kamu! Mau kah kamu menjadi pendamping hidup saya”ucapku tiba-tiba yang membuat putra langsung berbalik dan menghampiriku
“apa?”
“apanya yang apa? kali ini kamu harus jawab jujur kalau tidak jangan harap saya akan menerima lamaran kamu untuk yang ketiga kalinya”ancamku pada putra yang malam membuatnya tertawa geli
“ya sudah, besok ya! Saya akan bawa ibu dan bapak untuk menemui kamu. Tapi kamu janji ya. Kali ini kamu gak akan lari lagi kayak kemarin”
“hmm liat saja besok”godaku pada putra yang membuat putra bingung. aku pun segera menarik Ega untuk mengajaknya ke masjid”ya sudah kami pergi dulu ya. Assalamualaikum”ucapku dan Ega bersamaan
“waalaikumsalam”jawab abah dan Putra



Didalam hidup ada banyak hal yang harus kita pahami. Di dalam hidup ada banyak hal yang harus kita mengerti tanpa rasa egois diri. Di dalam hidup ada banyak hal selain mencintai. Karena di dalam hidup bukan hanya tentang cinta tapi juga tentang cita-cita. Cita-cita yang akan membawa kita kepada kesuksesan. karena orang yang sukses akan mendapatkan orang yang sukses pula. karena Orang yang baik akan mendapatkan orang yang baik pula.dan Karena cinta tidak pernah salah

Minggu, 09 Oktober 2016

hello everyone.... lama nih saya gak bikin postingan di blog saya ini... dan kayaknya nih blog udah berdebu banget ya wkwk. by the way seperti biasanya saya akan posting cerpen yang saya bikin sendiri... cerpen ini sebenarnya ringkasan cerita dari cerita wattpad saya yang berjudul sama yaitu LOVE YOU ENEMY. Tapi kalo yang di wattpad certita belum selesai. Oke langsung aja happy reading guys :)



LOVE YOU ENEMY (FULL  STORY)



Matahari mulai menampakkan cahayanya, menyinari setiap sudut sekolah. Memaksa bangun jiwa muda-mudi yang masih terlena akan mimpi-mimpinya. Namun di pagi yang masih senyap itu seorang siswi tampak sedang menggerutu di depan papan pengumuman sambil menunjuk-nunjuk tulisan LINDA LIHAR DHINI 12-1 PERINGKAT 2

“APA???? peringkat 2?? Lagi??? “ teriak Dhini kesal tepat di depan papan pengumuman” dan peringkat satunya......” ucap Dhini seraya menunjuk nama diatasnya” RIO YUDHA 12-7
PERINGKAT 1 hoho jadi anak baru itu peringkat satu lagi ya... arghhh menyebalkan... baru masuk aja udah bikin peringkat gue turun. awas aja kalo ketemu. Gue bikin tempe bacem entar!!!” gerutu Dhini sambil meremas-remas tangannya dengan kesal

Namun ketika ia hendak pergi meninggalkan papan pengumuman itu dan menuju ke kelas tiba-tiba saja....

“DORR!!!”

*krik-krik*
.
.
.
.
.
“apa-apaan sih lo?” tatap Dhini bingung pada gadis yang tiba-tiba saja muncul di hadapannya

“arghh lo gak asik din.. masa lo gak kaget sih” ucap gadis tadi ngambek sambil memoyongkan bibirnya

“hoho jadi lo lagi ngagetin gue ya wkwk... maaf gue gak fokus. Abisnya gue lagi bete nih sama si anak baru itu”

“siapa? Rio? Yang pinter itu? dan... ganteng?”

“semangat amat lo. Dia emang pinter sih tapi kalo soal ganteng gue gak tau!! Liat mukanya aja gak pernah”

“hellawwww lo gak pernah liat Rio?? Lo gila ya? Dia itu terkenal banget lagi. Satu sekolah bahkan kenal dia. Lo mah gak update orangnya”

“apaan tuh? Memangnya dia siapa? Presiden Republik Indonesia? Sampai gue harus kenal sama dia. Udahlah vi terserah lo. Gue mau ke kelas bete gue disini” ucap Dhini hendak berlalu tapi tiba-tiba saja gadis tadi menarik tangan Dhini

“apaan lagi sih Silvi?” teriak Dhini kesal sambil menepis tangan silvi

“itu...” ucap silvi sambil menunjuk seorang anak laki-laki dengan jaket hitam yang sedang di kerumuni oleh para gadis di dekat papan pengumuman” dia Rio... ganteng kan?”

Dhini kemudian menatap Rio dengan sangat tajam agar ia bisa melihat wajahnya dengan jelas namun sayang karena kerumunan gadis-gadis tadi Dhini tidak bisa melihat wajah Rio dengan jelas

“njirrr sok ngartis banget tuh orang. Bikin gue males aja” ucap Dhini seraya berlalu menuju ke kelas

Namun dari kejauhan tanpa Dhini sadari Rio tampak menatap dirinya, Rio lalu mengeluarkan secarik foto dari saku celananya. Melihat foto itu Rio hanya tampak tersenyum sejenak

***

Hari itu jam pelajaran setelah istirahat makan siang kembali dimulai. seorang guru baru pun tampak masuk dengan tiba-tiba ke kelas 12-1 namun baru beberapa saat masuk kedalam kelas tiba-tiba saja terdengar suara vas bunga yang dipecahkan di dalam kelas tersebut sontak para siswa yang tengah tertidur di dalam kelas terbangun karena terkejut mendengar vas bunga yang jatuh

“bagaimana? Apa sudah bangun semua?” ucap sang guru ketika semua siswa bangun dan tampak sangat bingung melihat kehadirannya “ baiklah perkenalkan nama saya Ema Lusita. Saya adalah Guru bahasa indonesia kalian yang baru”

“salam kenal bu guru” ucap semua siswa sambil tersenyum ramah

“salam kenal dan ya..... maaf karena sudah memecahkan vas bunga kelas kalian”

Mendengar ucapan bu ema semua siswa diam dengan wajah yang cukup tegang. Tapi tidak dengan Dhini ia malah maju kedepan dan membersihkan pecahan beling dari vas bunga itu. setelah selesai membereskan pecahan beling itu, Dhini lalu menghampiri bu ema

“kami minta maaf bu. Hari ini adalah hari pertama ibu tapi kami malah merusaknya dengan tertidur di dalam kelas. Maafkan kami”

“kau? Siapa namamu?”

“Linda Lihar Dhini”

“baiklah. Silahkan kembali ketempat dudukmu dan kalian semua buka halaman....”

Namun saat Bu ema hendak memulai pelajarannya tiba-tiba saja terdengar suara musik yang sangat keras dari kelas 12-7

“suara apa itu?” tanya bu ema

“mungkin dari kelas 12-7 bu” jawab silvi

“12-7?”

“yappp!! Si kelas pembuat onar itu bu”

“benarkah? Kalau begitu kamu! Tolong panggilkan si pembuat onar itu ya” perintah Bu ema pada Dhini

“apa bu? Saya? Tapi kenapa saya?” tanya Dhini bingung

“ ya iyalah kamu. Masa kamu mau nyuruh saya sih? Kan gak lucu”

“hufttt oke bu. Ayo sil kita panggil si pembuat donat itu!!” ucap Dhini dengan semangat membara

“eh... bukan donat din. Tapi onar”

“njirrrr belum apa-apa aja gue udah salah. Menyebalkan!!!”

Dhini dan silvi lalu segera menuju ke kelas 12-7. Namun saat mereka sampai di depan kelas 12-7 mereka tampak sangat terkejut melihat pemandangan kelas 12-7 yg tampak seperti kapal pecah

“sil ini masih di sekolah kan? Ini bukan rumah kosong depan sekolah kita kan?” tanya Dhini pada silvi

“ka...kayaknya sih iya din” jawab silvi agak ragu

“hufttt ayo mulai” ucap Dhini sambil menarik nafasnya” ketua kelas 12-7 di panggil bu ema ke kelas 12-1” teriak Dhini di depan papan tulis kelas 12-7 namun tidak ada yang mengindahkan Dhini mereka semua sibuk menari-menari dengan suara musik yg sangat keras. Melihat hal itu, Dhini tampak sangat kesal dan hendak mematikan musik di kelas itu. tapi seseorang tiba-tiba saja menahan tangannya

“LO!!!” ucap Dhini kesal sambil menepis tangan orang itu” hoho jadi lo kan yang bikin donat!!! Eh maksud gue onar!!” ucap Dhini seraya mengacungkan telunjuknya ke arah orang itu

“lo gila ya?” ucap orang itu pada Dhini dengan tatapan bingung

“WHATSSS??? BERANINYA LO BILANG GUE GILA!!! Mulut lo perlu gue hajar ya” ucap Dhini menampar orang itu tapi di tahan oleh seseorang

“sabar Din biar gue jelasin. Ini semua bukan kesalahan Rio”

“Rio? Hoho jadi dia si rangking satu itu? dengar ya danar!! Gue gak perlu penjelasan lagi sekarang ! lo tau gak? Bu ema sampai marah besar di kelas gue gara-gara nih anak. Tanyanya aja Dhini kalo gak percaya”

“iya dan. Satu vas udah pecah di kelas kami jangan sampai kursi sama meja juga patah-patah gara bu ema” tambah silvi

“siapa lo bilang?” tanya Rio tampak penasaran ketika mendengar nama bu ema

“bu ema lusita, beliau adalah guru bahasa indonesia kita yang baru” jelas Silvi

Mendengar ucapan silvi, Rio tampak hanya diam dan melamun. Sedangkan Danar terus menjelaskan bahwa semua ini bukanlah kesalahan Rio tapi ini adalah perintah dari guru matematika mereka sebagai hukuman karena mereka ketahuan menari-nari di kelas saat guru matematika sedang meninggalkan tugas dikelas

“kalo dengan menghukum gue kalian bisa puas. Ayo kita ketemu wanita itu” ucap Rio tiba-tiba yang membuat Dhini, Danar dan Silvi bungkam

“tapi yo...”

“ayo. Bawa gue kewanita itu” ucap Rio seraya menyodorkan tangannya pada Dhini
Dhini tampak bingung, namun dia kemudian tersenyum menang “ gue pastiin bu ema bakalan menghukum lo dengan berat” batin Dhini

“ngapain lo senyum-senyum! Naksir gue ya lo” ucap Rio saat Dhini terus tersenyum menatapnya

“ njirr gue masih waras kali. Jadi gak mungkin gue suka sama lo!!”

***

Suara bel akhir pulang sekolah pun tampak berbunyi nyaring ketika jam sekolah sudah menunjukkan pukul 14.00. tanpa ba bi bu semua siswa segera keluar sekolah dengan penuh semangatnya. Tapi saat itu, ada juga beberapa siswa yang masih santai berada di lapangan basket sekolah sambil menyeruput es limun dengan segarnya

“lo tadi gimana yo?” tanya Danar pada Rio yang masih sibuk menyeruput es limunnya

“biasalah emak-emak!! Abis dia marahin gue dia malah nelpon abah gue dan ngancem gue buat balik ke singapore” jawab Rio santai

“jadi gimana? Lo gak bakalan pulangkan yo?” tanya naufal pada Rio dengan was-was

“ya kagaklah. Jujur walaupun abah Cuma kakaknya papa gue. Gue lebih milih tinggal sama abah dari pada papa dan mama”

“jadi benerannya bu ema itu emak lo?” tanya Naufal lagi

“banyak nanya lo. Udah ah gue mau balik” ucap Rio tampak kesal lalu segera meraih tasnya dan pergi

Ditempat berbeda dalam waktu yang sama, seorang gadis tampak sedang memberontak ketika beberapa gadis lainnya sedang mencoret-coret wajahnya dengan menggunakan spidol. Gadis itu terus melawan , namun apalah daya 3 lawan 1 tidak akan pernah berhasil walau sekuat apa pun gadis itu

“ini balasan yang tepat untuk cewek caper kayak lo” ucap gadis yang paling berkuasa di geng itu yang tidak lain adalah Erika” gue peringatin sekali lagi ya sama lo! Jangan pernah dekatin cowok gue Rio”

“hahaha Rio? Jadi cowok sok kegantengan itu pacar lo! Sorry ya dia bukan tipe gue”

“apa lo bilang? berani-berani ya lo bilang gitu tentang Rio. Lo ini memang perlu dihajar ya” ucap Erika hendak menampar wajah Dhini namun tiba-tiba saja seseorang menahannya

“lo gila ya? Ini muka anak orang bukan papan tulis kenapa lo coret-coret sih?” ucap orang itu marah pada perbuatan Erika dan teman-temannya

“ta..tapi yo”

“udahlah! Kalo sekali lagi gue liat lo nyakitin anak orang gara-gara gue. Gue gak akan lagi mau berteman sama lo lagi. Ngerti!!!”

“tapi yo....”

Rio pun segera berlalu bersama dengan Dhini meninggalkan Erika yang tampak sangat kecewa dengan sikap Rio. Rio lalu membawa Dhini kerumahnya karena kebetulan anaknya abah ada yang dokter jadi Rio memutuskan membawa Dhini kerumahnya agar ia bisa dirawat oleh anak abah

“gimana kak keadaanya?” tanya Rio pada kak Dessy

“dia baik-baik saja. hanya saja sepertinya dia mengalami trauma dan kesepian. Dia juga sering sekali pingsang”

“kakak tau dari mana?”

“lihat ini! Sikutnya sering terluka “ ucap kak Dessy seraya menunjukkan plester-pleter yang ada di kedua sikutnya

“oh gitu ya” ucap Rio santai tapi ia tampak sedang berfikir” kak tolong jaga dia ya. Rio mau ngaji dulu sama abah”

“oke “

Malam itu, sepulang mengaji dari mushola Rio segera menengok keadaan Dhini. Namun saat ia tiba disana Rio sangat terkejut karena Dhini tidak ada dikamar. Rio pun segera mencari Dhini dan akhirnya Rio menemukan Dhini di teras atas rumahnya. Dhini tampak sedang melamun dan memikirkan sesuatu

“gue pikir lo kabur” ucap Rio yang tiba-tiba duduk di sebelah Dhini

“ya enggaklah. Gue takut gelap dan kalo berada dalam gelap gue bakalan sesak nafas terus pingsan. Jadi sebenci apa pun gue sama lo gue gak bakalan ngelakuin hal segila itu”

“yah... oke setidaknya hal itu bikin gue lega. By the way, kenapa lo benci sama gue? “

“hah? Emmm kenapa ya? Ahhh karena lo udah ambil peringkat gue” ucap Dhini makyun

“apa? jadi? Cuma karena itu? ya ampun gue kira kenapa. Kenapa lo tau takut emak lo marah ya gara-gara peringkat lo turun” ledek Rio pada Dhini namun hal itu malah membuatnya tampak sedih
“lo bener juga? buat apa gue dapet juara toh gue juga gak bisa nunjukin hal itu kesiapa pun” ucap Dhini sedih dengan senyum kecut

“ahhh bukan gitu maksud gue. Kok malah jadi gini sih” ucap Rio bingung seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Rio pun kemudian teringat sesuatu dan segera merogoh kantung bajunya untuk mengambil saputangan untuk Dhini. Tapi kemudian secarik foto jatuh dari kantung Rio

“INI....GUEEE....”ucap Dhini sangat terkejut saat melihat foto yang jatuh dari kantong Rio

“jangan GR!!! Itu bukan lo! Dia Dhina mantan gue” ucap Rio seraya merebut foto itu dari Dhini

“cieee jadi mantan lo mirip gue?? Awas ajanya kalo lo naksir gue ya”

“dihhh tenang aja.gue gak percaya lagi kok sama yang namanya cinta” ucap Rio seraya terus menatap kearah langit

“gue malah percaya banget sama cinta. Sejak papa dan mama pindah ke singapore dan aku tinggal dirumah tante. Tante juga sangat sibuk. Aku terus kesepian hingga akhirnya aku...”

Tiba-tiba saja terdengar suara ponsel yg berdering. Ponsel itu adalah milik Dhini. Dhini pun segera mengangkat ponselnya

“entah mengapa gue merasa Dhini dan gue seperti mengalami takdir yang sama. Apa ini artinya gue akan jatuh hati lagi sama seperti gue jatuh hati pada Dhina. Lagi pun gue jauh lebih beruntung jika di banding dengan Dhini. Gue punya abah dan bahkan mama juga memutuskan untuk pindah ke indonesia. Dhini gue....entah kenapa gue pengen liat lo bahagia. Bukan karena lo mirip sama Dhina. 
Tapi karena lo mirip sama gue. Gue gak mau lo lebih menderita dari gue”

“eh yo ngapain lo ngelamun” ucap Dhini tiba-tiba setelah ia selesai menelpon

“ah nggak. Gue ngantuk mau tidur”

“eh tunggu... gue punya sesuatu buat lo” ucap Dhini seraya melepaskan gelang di tangannya” ini adalah gelang kesayangan gue dan sekarang gue kasih ke elo sebagai tanda persahabatan kita oke!”
Mendengar ucapan Dhini yang sangat tulus Rio pun hanya mengangguk senang. Dhini lalu segera memakaikan gelang itu pada Rio


Pagi pun tiba dengan sangat cepat, bahkan Dhini bangun sangat siang. Ia terpaksa harus mengerjakan semuanya dengan sangat cepat agar ia bisa segera kesekolah. Dan saat Dhini keluar kamar.... BRUGHHH!!!!

“LO!!! Kalo jalan liat-liat dong!! Gak liat apa gue segede gini” teriak Rio pada Dhini yang baru saja menabraknya

Sedangkan Dhini hanya menutup kedua telinga saat mendengar omelan Rio

“lo ini ya! Perasaan kita semalem baru aja baikan kok lo udah ngomel-ngomel aja pagi-pagi gini”

“pagi dari hongkong!! Lo gak inget subuh tadi kak Dessy bangunin lo setengah mampus eh lo nya malah gak respon dan akhirnya malah gak sholat subuh”

“hah serius? kak Dessy bangunin gue?”

“ya iyalah . lo itu ya...”

“udah-udah jangan bertengkar! Nanti kalian terlambat loh” ucap kak Dessy datang seraya membawakan segelas susu untuk Dhini” ini minum dulu”

“terima kasih kak” ucap Dhini lalu segera menenggak susu itu” sudah.... ayo yo kita berangkat nanti telat” ucap Dhini berlalu seraya meninggalkan Rio

“dasar!! Kalo pun telat juga itu semuakan gara-gara dia! Ya sudah kak Rio pergi dulu kak. Assalamualaikum”

“waalaikumsalam”

Rio pun segera keluar rumah dengan berlari karena Dhini yang sudah sangat jauh meninggalkannya. Akhirnya setelah beberapa saat berlari, Rio berhasil menyamai langkah Dhini

“lo sering gak sholat subuh ya?” tanya Rio membuka pembicaraannya dengan Dhini
Dhini pun hanya mengangguk pelan sambil memakyunkan bibirnya. Melihat hal itu Rio pun segera mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Tapi kemudian seseorang datang menghampiri Dhini

“halo” ucap orang itu seraya memberikan sebuket bunga mawar putih pada Dhini

“DANI!!!” ucap Dhini sangat kaget lalu memeluk orang itu” akhirnya kamu pulang!!! Aku kangen banget sama kamu

“iya aku udah lulus S1. Jadi aku memutuskan untuk bekerja di kantor ayah di Indonesia supaya bisa ketemu kamu”

“ya ampun so sweet ya”

“ya udah aku anter ya”

“eh tunggu aku pamit sama temen aku dulu ya” ucap Dhini seraya menghampiri Rio yang tampak masih termenung” yo gue duluan ya, gue mau bareng pacar gue dulu. Bye!!!”

“kok rasanya kaya De Javu ya. Ah sudahlah ngomong apa sih lo yo. Ayo semangat kita ke sekolah” ucap Rio sambil mengukir senyum di wajahnya


“Pagi itu adalah pertemuan terakhir ku dengan Dhini karena kemudian kami sama-sama disibukkan dengan ujian nasional di tambah lagi aku harus mempersiapkan diri untuk beasiswa ku kesingapore. Aku sangat sibuk sampai aku tidak punya waktu lagi bahkan untuk sahabat-sahabatku. Inikah yang dimaksud dengan orang yang selalu ingin menjadi nomor satu akan selalu kesepian? Entahlah aku tidak boleh seperti itu. meskipun tidak ada manusia di sampingku tapi akan selalu ada Tuhan di hatiku... jadi percayalah”

***

Hari itu pun akhirnya tiba. Hari dimana ketika semua siswa kelas 12 harus melepas seragam putih abu-abu mereka dan menggantinya dengan seragam kerja sebagai tanda bahwa suatu hal yang serius baru saja akan dimulai. langkah awal yang bisa jadi paling menentukan kehidupan mereka di masa depan

“hey yo whats up bro?” ucap Benny seraya merangkul Rio yang sedang termenung

“eh elo ben. Nggak gue Cuma lagi mikir aja acara ke lulusan ini kapan selesainya ya? Gue masih harus bimbingan”

“anjirr nih anak. Di acara kelulusan aja masih mikirin bimbingan” ucap Naufal

“tau nih!! Nikmatin ajalah. Lagi pula lo gak usa galau lah Cuma gara-gara Dhini” ucap Danar keceplosan

“apa lo bilang? Ka... kalian ngomong apa ke tuh anak hah?”

“yah gitu deh...” ucap ketiganya saling liat-liatan

“sorry yo... kita ngasih surat lo waktu itu ke Dhini” ucap Danar mengakui kesalahan yang mereka perbuat

“dan Dhini sudah putus dari Dani sekarang” sambung Benny

“apa??? tapi kenapa? Lo semua taukan Dani adalah kebahagian Dhini dan gue... gue bisa ngelupain 
Dhina itu artinya gue juga bisa ngelupain Dhini”

Mendengar penjelasan semua teman-temannya Rio tampak sangat marah. Namun saat itu, Rio tidak bisa marah kepada sahabat-sahabatnya karena ia tau jika sahabat-sahabatnya hanya ingin membantu dirinya

“maaf karena gue udah marah” ucap Rio menyesal” tapi serius!! gue tau Dhini sangat butuh seorang pacar karena dia itu terlalu kesepian dan gue juga tau posisi gue... gue gak bisa jadi seorang pacar buat Dhini karena apa? karena gue tau pacaran itu tidak di perbolehkan dalam agama lagi pula gue bisa di gorok dari abah kalo gue ketahuan pacaran. Itu sebabnya gue gak pernah kasih surat itu ke Dhini”

Mendengar penjelasan dari Rio semuanya tampak sangat menyesal

“maafin kita ya bro” ucap Danar seraya merangkul Rio diikuti oleh Naufal dan Benny

“pengumaman!!! Bagi siswa kelas 12 diharapkan untuk segera berkumpul di aula sekolah untuk mengikuti acara kelulusan . terima kasih”

“eh ayo kita ke aula sekarang” ajak Benny yang kemudian di setujui oleh ketiga sahabatnya
.
.
.
.

“assalmualaikum wr.wb dan selamat pagi. Pada pagi hari ini saya selaku kepala SMA FIKSI menyatakan dengan sangat bangga bahwa semua siswa kelas 12 SMA FIKSI dinyatakan .... lulus 100%” ucap kepala sekolah dengan sangat bangga

Mendengar ucapan kepala sekolah sontak semua siswa kelas 12 bersorak sorai merayakan kelulusan mereka. Mereka saling berpelukan dan mengucapkan selamat pada teman-teman yang diduduk disebelah mereka. Sesaat euforia kelulusan tampak reda. Kepala sekolah lalu melanjutkan agenda acara kelulusan yang selanjutnya yaitu dengan pembaca siswa dan siswi terbaik sekolah

“baiklah. Selanjutnya saya akan membacakan siapakah yang terpilih sebagai siswa dan siswi lulusan terbaik sekolah tahun ini. Dan siswa terbaik sekolah tahun ini adalah seorang siswa yang berasal dari kelas 12-7. Saya rasa kalian tentu sudah mengenalnya. Saya persilahkan keatas panggung yaitu Rio 
Yudha kelas 12-7 “

Sontak saat nama Rio disebutkan ia langsung naik ke atas panggung dan menyalami kepala sekolah sedangkan teman-temannya tersenyum bangga pada sahabat mereka yang sangat luar biasa itu

“dan siswi terbaik sekolah kita tahun ini.... seperti yang sudah-sudah ia berasal dari kelas unggulan yaitu kelas 12-1. Baiklah saya persilahkan ke atas podium yaitu Linda Lihar Dhini kelas 12-1”

Sontak tepuk tangan kembali bergemuruh dari seluruh siswa. Rio tampak tertunduk dan tidak ingin melihat wajah Dhini. Mungkin Rio malu karena surat cinta darinya akhirnya terbaca oleh Dhini. Namun Rio tampak tertegun ketika seorang gadis berjalan dari arah penonton dengan menggunakan kebaya biru dan juga gadis itu menggunakan hijab yang senada dengan kebayanya. Samar-samar Rio mencoba mengingat-ingat siapa gadis itu. dan kemudian Rio ingat..... ternyata gadis itu adalah Dhini. Rio tampak tertegun sedangkan Dhini tampak tersenyum pada Rio
.
.
.
.

“jadi lo bener-bener putus dari Dani”

“iya”

“karena gue?”

“jangan GR deh lo. Ini karena Tuhan. Gue memutuskan untuk gak pacaran dan menggunkan hijab karena Tuhan. Gue Cuma gak mau jadi anak bandel lagi mulai sekarang. O iya ini...” ucap Dhini seraya memberikan jam weker kepada Rio

“ ini kan....jam ini...”

“jauh sebelum surat cinta itu. gue udah tau semuanya dari kak Dessy. Kak Dessy lah yang mengajari gue mengaji, memaki hijab dan memberikan jam weker ini supaya gue gak lupa Sholat subuh”

“ tapi kenapa?” tanya Rio bingung

“itu semua karena.... karena...gue....” Dhini hendak menjelaskan perasaanya pada Rio tapi kemudian di urungkannya “ah gue suka sama kak Dessy . i think she is my inspiration”

“ oh...gue juga mau kasih lo sesuatu” ucap Rio seraya melepaskan gelang dari tangannya” ini adalah gelang yang lo kasih ke gue sebagai tanda persahabatan kita. Tapi jangan salah paham dulu, gue kasih ini ke lo karena gue pengen lo yang kasih gelang ini ke gue saat kita ketemu nanti” ucap Rio lalu mengembalikkan gelang itu pada Dhini.

Dhini pun menerima gelang itu seraya tersenyum tipis

“gue...pergi dulu ya. Soalnya ada bimbingan buat ikut beasiswa”

“oh oke”

“assalamualaikum wr.wb”

“walaaikumsalam wr.wb”
.
.
.
.

Pada akhirnya, akan selalu ada hal yang tidak bisa diungkapkan dari cinta. Tapi bukan karena cinta itu tidak ada. Melainkan karena cinta itu nyata. Cinta yang bisa membuat membuatmu bahagia dan mengingat sang pencipta itu adalah cinta yang nyata. Meskipun tak pernah terungkap oleh kata cinta itu tetap terjaga diantara keduanya karena Tuhan telah menyandingkan nama keduanya dalam catatannya bukan hanya menyandingkan keduanya dalam ikatan semu. Lantas harus kah kita takut kehilangan hanya karena cinta yang tak terungkap oleh kata?

SELESAI