Kamis, 12 Mei 2016

KAMU YANG KU TUNGGU

Pagi hari disebuah Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)  terlihat sekumpulan anak laki-laki yang sedang duduk-duduk di depan kelas sambil memainkan gitar.
“akhirnya UN selesai juga ya.. aku benar-benar lega rasanya”ucap Beny dengan senyum sumringan
“selesai sih selesai, tapi ngisinya ngasal atau enggak? Mentang-mentang  hari ini UN terakhir ,jangan-jangan kamu ngisinya ngasal ya?”ucap Danar menatap curiga pada Beny
Mendengar ucapan Danar tadi,  Beny pun hanya bisa nyengir kuda
“sudahlah, yang penting kan kita sudah memberikan yang terbaik. Sisanya biar kita serahkan sama Tuhan. Semoga saja  kita yang masuk kesekolah ini sama-sama bisa lulus sama-sama juga dari sekolah ini ”ucap Rio berusaha memberikan semangat pada teman-temannya
“haha sok bijak kamu yo, dasar RIO TEGUH !!!!” ejek Beny ketika mendengar ucapan Rio
“kalau kamu sih enak yo, kamu sudah pasti lulus. Otak kamu kan encer”
“tau!!! Apalagi muka mu itu ganteng. Pasti kamu lulus deh” tambah Beny
“apaan sih kamu ben? Apa hubungannya muka sama kelulusan?” tanya Rio heran
“tau nih si Beny suka gak nyambung” ucap Danar sambil menggeleng, tapi tiba-tiba saja Danar seperti teringat sesuatu “ o, iya kemarin anak-anak osis ada yg nanya tentang acara perpisahan sekolah. Mereka sih rencananya mau bikin film dokumenter  gitu. Gimana menurut kalian?”
“wah keren tuh!!! Jadi kan kita bisa terkenal sekalian”ucap Beny yang langsung setuju dengan ide tersebut
“Dasar si Beny udah mau lulus aja masih aja mikirin terkenal disekolah. Kalau kamu yo setuju atau nggak?”tanya danar pada Rio yang  sedang melamun
“aku sih setuju-setuju saja. Hanya saja aku tidak terlalu percaya pada anak-anak osis. Kalian masih ingatkan  Tentang  acara api unggun tahun kemarin, katanya mau bikin video dokumentasi osis tau-taunya....” ucapan Rio tiba-tiba terhenti ketika seorang gadis lewat di hadapannya dan menatapnya dengan tatapan tajam
“eh Rio!! Kamu kenapa? Kok diem sih? Apa kamu takut sama si Dhini? Apa setelah acara api unggun itu dia mengancammu?” tanya Danar setelah gadis itu agak jauh dari mereka
“ampun deh Dan... kamu nanya atau apasih kok banyak banget”
“apaan sih Ben, nggak nanya kamu juga. Eh yo... jawab kali!!!”
Terlihat Rio diam sejenak seperti sedang berpikir
“tidak! Hanya saja, aku tidak enak pada Dhini”
“udah lah yo gak usah dimakan si Dhini itu” ucap Beny sambil menepuk pundak Rio
“apaan sih Ben, kok gak nyambung lagi?”ucap Rio dengan tatapan agak kesal pada Beny
“tau!!! Yang bener tuh udah lah yo gak usah dipikirin si Dhini itu. Kamu kok malah bilang  makan sih”
“kok aku lagi? Kan tadi Rio bilang  dia gak enak sama Dhini. Kalau gak enak kan berarti hal-hal yang berkaitan dengan makanan kan? Terus kali ini salahku dimana???” tanya Beny dengan nada kesal pada kedua sahabatnya yang hanya bisa mematung sambil menggeleng
“kamu emang bener Ben, kamu gak salah”ucap Rio
“iya Ben, yang salah itu kami. Kenapa sih kami mau temenan sama orang kaya kamu. Yang  tiap bikin kita darah tinggi!!!” ucap Danar kesal
“Ta....”
“STOPPP!!! Jangan jawab, itu bukan pertanyaan. Kepala sekolah nelpon nih. kalian jangan berisik ya” ucap Rio seraya meraih ponselnya dan agak menjauh dari teman-temannya supaya tidak berisik. Akhirnya setelah 15 menit kemudian Rio kembali berkumpul dengan teman-temanya. Tapi kali ini, wajah Rio agak sedikit berbeda
“kenapa yo? Kepsek bilang apa?”tanya Danar
“ bukan apa-apa. O iya soal video dokumenter itu aku setuju. Dan aku sendiri yang akan mengambil video itu dari setiap jurusan” ucap Rio sangat bersemangat.
“sendirian? Apa kamu serius?”tanya Beny
“hmmm...tapi sepertinya aku juga akan membutuhkan bantuan kalian. Bagaimana? Kalian setuju kan?”tanya Rio dengan nada sedikit memaksa
“dasar si Rio!! Pake nanya lagi, kita kan sahabat. Ya pastilah kami akan membantu kamu, ya gak ben?”
“pastinya”
“oke, sip!!! Kalau begitu kita mulai dari besok ya”
***
Mereka bertiga pun mulai mengumpulkan video-video dari setiap jurusan untuk kemudian dibuat menjadi film dokumenter. Mereka juga mengumpulkan video tentang kesan dan pesan dari guru-guru tentang kelas 12 tahun ini.  Akhirnya setelah 2 minggu berlalu mereka berhasil mengumpulkan semua video dari setiap jurusan. Akan tetapi Rio tiba-tiba saja teringat bahwa ada satu video lagi yg belum diambilnya. Video itu adalah video dari jurusan akuntansi. Jurusan yang selama ini sering berseteru dengan jurusan Rio.karena itulah Anak-anak jurusan akuntansi pun sepakat memilih Dhini sebagai perwakilan dari jurusan akuntansi. Awalnya Dhini setuju dengan amanah yang di berikan oleh teman-temannya kepadanya. Akan tetapi, ketika ia tau yang akan mengurus pembuatan video itu adalah Rio, Dhini pun menolak
“Din, kamu mau kemana?” tanya Danar pada Dhini yang hendak pergi
“aku tidak setuju dengan ide pembuatan video ini”
“tapi kenapa?” ucap Beny menambahkan
“pokoknya aku tidak setuju” ucap Dhini bersikeras
Mendengar ucapan Dhini, Rio pun mendekat kearah Dhini. Dan sekarang Rio sudah berada di hadapannya
“coba kasih kita alasan yang lebih spesifik?”ucap Rio pada Dhini dengan tatapan dingin
Melihat tatapan Rio, Dhini kelihatan agak kesal
“kamu serius ingin tau apa alasan ku menolak ide ini? Kau tau, menurutku ide ini sangat konyol!! Menurutmu apa gunanya video yang sudah kamu kumpulkan setiap hari untuk acara perpisahan sekolah? Video ini benar-benar tidak berguna!!!!” ucap Dhini kesal
“tidak berguna? Kalau kamu menganggap video ini tidak berguna, dengan kata lain, kamu juga menganggap bahwa sekolah ini tidak berguna. Dan waktu yang kamu habiskan selama juga tidak berguna”
“KAU!!!!!”
“kenapa ? aku benar kan?”
Dhini pun terdiam sejenak, lalu hendak meninggalkan ruangan itu
“kenapa pergi? Apa kamu takut ketahuan kalau kamu bohong? Aku tau, alasan yang kamu utarakan tadi adalah bohong. Alasan kamu menolak ide  ini yang sebenarnya adalah karena... karena aku kan?”
Mendengar desakan Rio, Dhini hanya terus terdiam. Sejenak memori lama dalam pikiran Dhini kembali terputar
FLASHBACK ON:
Hari itu adalah hari terakhir MOS siswa baru. Terlihat semua siswa baru yang mulai saling berbaur pun sangat ramai di kantin karena mereka lelah setelah mengikuti MOS. Begitu pula dengan Rio, Danar, dan Beny yang sedang duduk dikursi kantin bagian tengah. Akan tetapi, ketika mereka sedang sibuk berbincang tiba-tiba saja seorang gadis datang sambil menyodorkan bunga mawar kearah Rio
“Rio, would be my boyfriend?” ucap gadis itu dengan wajah tertunduk
Melihat hal itu otomatis semua siswa yang ada di kantin pun tertawa begitu pun dengan Beny dan Danar. Akan tetapi Rio hanya terus diam dengan wajah yang sangat serius
“apa? Tapi kenapa Din?” tanya Rio pada Dhini
“karena aku menyukaimu”
Mendengar ucapan Dhini, Rio hanya diam dan terus menatap wajah Dhini
“maaf ya Din, aku harus pulang sekarang. Ibuku sudah menungguku dari tadi” ucap Rio seraya mengambil tasnya lalu pergi tanpa menjawab pertanyaan Dhini
Melihat reaksi Rio, tawa di dalam kantin pun semakin pecah. Sedangkan Dhini hanya bisa tertunduk malu
“hahaha lucu sekali dia, kalau aku jadi dia aku akan pindah sekolah hari ini juga” ucap gadis-gadis di meja bagian pojok
Dhini pun kemudian membuang bunga itu dan segera pulang tanpa mendongkak wajahnya. Sejak saat itulah setiap bertemu Rio, Dhini pun selalu menghindar
FLASHBACK OFF
“tidak!!! Kamu salah !!! aku memang benar-benar menganggap ide ini sebagai ide yang konyol. Hal ini sama sekali tidak ada kaitannya denganmu” jawab Dhini kali ini dengan emosi yang lebih terkendali.
“Baiklah, kalau memang semua ini tidak ada kaitannya dengan Rio. Kamu harus mau mengikuti ide ini” ucap danar pada Dhini
“Danar benar, kalau kamu takut berarti kamu masih menyukai Rio. Bagaimana? Apa kamu berani?” tambah Beny
“oke, aku setuju” ucap Dhini menyerah
“nah gitu kek dari tadi”ucap Beny segera mengambilkan kursi untuk Dhini
“senyum dikit dong! Kamu itu udah jelek kalau cemberut nanti tambah jelek” ucap Rio sambil mengarahkan kamera nya dan hendak mengambil gambar
“iya... iya... mentang-mentang kamu ini ganteng dan sering dipuja-puja sama cewek-cewek disekolah. Kamu jadi seenaknya mengatakan kalau aku ini jelek” ucap Dhini dengan nada sedikit kesal
“dasar sensian !!!” ucap Rio memakyunkan bibirnya
“terserah aku kali.  Udah deh buruan, aku harus pulang sekarang”
“ iya-iya sabar”
DAN UNTUK PERTAMA KALINYA SEJAK KEJADIAN TIGA TAHUN YANG LALU, AKU BERBICARA PADANYA, AKU MELIHAT SENYUMANNYA, AKU MENDENGAR TAWANYA. AKU MERASA SEPERTI AKAN JATUH CINTA LAGI PADANYA, AKAN TETAPI AKU KEMUDIAN SADAR JIKA DIA... DIA BUKAN SESEORANG YANG KU TUNGGU
***
  3 minggu berlalu, dan hari ini adalah acara kelulusan siswa kelas 12. Terlihat pagi-pagi sekali Dhini sudah bangun dan mengenakan kebaya yang sudah di siapkannya khusus untuk acara kelulusan hari itu. Ketika sedang sibuk bersiap tiba-tiba saja ponsel Dhini berdering. Ada sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal yang meminta Dhini untuk menengok kearah jendela. Dhini lalu segera menengok kearah jendela. Betapa terkejutnya Dhini ketika melihat seorang lelaki dengan menggunakan jas hitam dan kemeja biru yang berada di luar rumahnya. Yang ternyata adalah Rio
“dia? Kenapa dia kesini pagi-pagi sekali”ucap Dhini pelan lalu terdiam sejenak dengan perasaan yang sangat gugup. Dan tiba-tiba saja ponsel Dhini kembali berdering. Ternyata kali ini Rio langsung menelponnya, akhirnya dengan sedikit ragu. Dhini pun menerima telpon dari Rio
“halo”jawab Dhini gugup
“halo assalamualaikum, lama banget sih nerima telponya”
“iya maaf-maaf. Memangnya ada apa?”
“keluar rumah sekarang! Aku ada di depan rumahmu”
“hah? Mau ngapain?”
“udah, buruan keluar”
“aku gak mau. Aku sibuk(hendak menutup ponselnya)”
“ehhhh, tunggu-tunggu. Ya udah kalau gak mau turun gak apa-apa. Aku taruh didepan rumah kamu ya”
“hah? Apaan?”
“ya udah. kalau penasaran liat keluar dong sekarang”
“aku bilang enggak ya enggak” lalu menutup telponnya dan meleparkan hpnya ke tempat tidurnya
“dia itu maunya apa sih? Dasar menyebalkan !!!”
Dhini kembali menatap kearah jendela. Kali ini Rio tidak kelihatan ada di luar lagi. Sepertinya dia sudah pergi sekarang. Dhini pun lalu segera menuju kearah pintu depan. Dan ketika ia membuka pintu. Tiba-tiba....
“KAU!!!”
“apa?”
“kenapa kau masih disini?”
“aku ingin bicara sesuatu”
“aku mohon yo, berhentilah memaksa ku. Kau tau? Aku itu sangat membencimu”
“membenciku? Tapi kenapa?”
“kau tau ? sejak kejadian itu aku membencimu. Aku sangat benci padamu sejak saat itu. Karena kau! masa Sekolah ku habis hanya untuk di kaitkan denganmu. Mulai dari penutupan MOS, acara api unggun tahunan Bahkan, di hari yang paling membahagiakan ini pun aku masih harus dikaitkan denganmu. Jujur, aku muak Rio. Aku muak !!!”
“benarkah kau sebenci itu padaku?”
“aku serius Rio. Aku bahkan tidak pernah seserius ini dalam hidupku. Aku benar-benar membencimu. Jadi ku mohon, pergilah dari hidupku mulai sekarang”
Mendengar ucapan Dhini, Rio hanya mematung. Rio terdiam untuk beberapa menit akan tetapi ia lalu tersenyum ke arah Dhini.
“tenanglah, doa mu akan segera terkabul sekarang. Aku memang akan pergi dari hidupmu. Aku kesini hanya ingin memberikan ini. Ini adalah rekaman video kemarin”
Dhini tak berkata apapun. Ia hanya segera mengambil pemberian Rio. Setelah itu, Rio pun langsung pergi dari hadapan Dhini.
“ o iya, Assalamualaikum” sedikit menoleh kearah Dhini lalu pergi
“waalaikumsalam”jawab Dhini pelan
***
Acara perpisahan di sekolah berlangsung dengan sangat meriah. Akan tetapi, Dhini malah hanya terus melamun. Sampai akhirnya film dokumenter yang dibuat oleh Rio di putarkan. Sejenak suasana hening, semua siswa tiba-tiba saja larut didalam suasana-suasana sekolah yang mulai mereka rindukan. Tiba- tiba saja Dhini kembali mengingat kata-katanya pada Rio tadi pagi
“Karena kau masa SMA ku habis hanya untuk di kaitkan denganmu.”
Dhini kemudian kembali fokus pada film dokumenter yang ada di hadapannya. Dan tiba-tiba saja dibagian akhir film, sebuah video dari Rio muncul
“hai semua...
Perkenalkan nama saya Rio Teguh dan Kebetulan yang mengumpulkan video-video yang sekarang kalian tonton sebagai film dokumenter ini adalah saya yang juga pastinya dibantu oleh kedua sahabat saya tercintah yaitu Danar dan Beny. Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih pada semua siswa kelas 12 yang sudah meluangkan waktunya untuk saya wawancarai. Jujur, saya sangat senang karena banyak di antara kalian yang sangat apresiasi atas ide yang saya dan anak-anak osis ini  buat untuk acara perpisahan sekolah kita. Yah walaupun ada juga sih yang dimintain buat wawancaranya itu susahnya pake bangetttttt, tapi.... kalian gak usah resah atau pun galauuuuu apalagi merana Hehehe karena apa? Kan ada ini nih( nunjuk diri sendiri). Bukannya mau sombong atau gimana. tapi harus kalian akui dong karena didukung oleh muka yang layak jual ini saya akhirnya bisa menyelesaikan film ini. hmmm.... Memang susahnya kalau sudah ditakdirkan ganteng dari sananya. Yah , mau gimana lagi terima aja deh... betul tidak teman-teman?hehehe oke-oke udah cukup boongnya, nanti dosa saya makin numpuk.
Dan Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan semangat untuk kita semua, karena  kita sebagai generasi muda yang dimana nasib negara kita adalah tanggung jawab kita. Tentunya kita harus berjuang dengan sangat keras. Oke saya rasa sudah cukup bicaranya. Dan untuk video yang terakhir ini , saya persembahkan khusus untuk seseorang yang setiap harinya membuat saya semangat kesekolah.. cielah jadi malu nih... oke deh langsung aja check this out !!!
(sebuah video kemudian diputar dengan backsound lagu Afgan feat Rosa “kamu yang ku tunggu”)
Melihat video itu, Dhini sangat terkejut. Semua foto-foto yang ada di dalam video itu adalah foto-foto Dhini mulai dari mereka mos sampai dengan foto-foto ketika Rio meminta Dhini untuk wawancara. Sejenak Dhini terdiam, Dhini sangat bingung kenapa Rio bisa memiliki banyak sekali fotonya.
“apa maksud Rio sebenarnya? Kenapa dia memiliki banyak sekali foto-foto ku?” gumam Dhini
Tiba-tiba saja Beny dan Danar datang. Mereka pun langsung duduk di sebelah Dhini
“kau tau? Rio sangat menyukaimu, bahkan sebelum kau menyatakan perasaanmu padanya dulu”ucap Beny pada Dhini
“jangan bercanda ben. Rio sama sekali tidak menyukaiku, buktinya dulu dia menolakku dan membuatku malu di depan orang banyak”
“lalu, kenapa dia memiliki banyak sekali foto-fotomu dan mengatakan bahwa orang yang di dalam foto itu adalah penyemangatnya kesekolah?” ucap danar pada dhini
“mungkin.....”
“mungkin apa din? Hari ini Rio akan berangkat ke Jerman untuk melanjutkan sekolahnya di sana. Kepala sekolah yang memberitahu kami kemarin”ucap Danar memotong ucapan Dhini
“apa?? apa kau serius?”
“tentu saja. Menurutmu, apakah Rio adalah tipikal orang yang mau membuat video seperti ini jika seseorang yang akan ditinggalkannya tidak sangat berarti? Menurutku tidak din. Dan kau tau itu?” tambah Beny
Dhini terdiam sejenak. Kini ia tau perasaan Rio yang sebenarnya
“pesawat yang di tumpangi Rio berangkat pukul berapa Ben?”
“30 menit lagi Din”
“oke... Thanks ya” ucap Dhini lalu segera pergi
“semoga sukse Din” ucap Beny dan Danar bersamaan
Dhini lalu  mengambil tas nya dan segera menuju ke bandara. akhirnya setelah 10 menit,Dhini pun tiba di bandara. bandara itu sangat ramai. Sangat sulit untuk menemukan Rio disana. Setelah 10 menit mencari, Dhini pun menyerah. Dia hanya bisa pasrah saat itu. Tapi ketika Dhini hampir menangis, seseorang tiba-tiba menghampirinya dan memberikan saputangan pada Dhini.
“Rio”
“jangan menangis ! kau itu sudah jelek. Nanti tambah jelek”
“kamu ini benar-benar menyebalkan. Kenapa kamu berbohong pada ku?”
“aku Berbohong? Tentang apa?”
“kau menyukaiku kan? Lalu kenapa kau dulu menolak ku? Kau tau, karena hal itu aku sangat membencimu”
“aku memang menyukaimu. Tapi aku terlalu takut untuk jatuh cinta. Aku tau aku belum bisa mencintai Tuhan dengan hati yang begitu luas. Aku hanya takut jika aku mencintaimu aku akan lalai dalam mencintai Tuhan. Lagi pun aku malu din, aku ini siapa? Aku belum pantas untuk mencintaimu saat ini. Tapi aku janji, jika suatu saat nanti ketika aku telah membahagiakan kedua orang tua ku aku akan memantaskan diriku sebagai orang yang kau tunggu”
Mendengar ucapan Rio, Dhini benar-benar sangat terkejut. Alasan Rio benar-benar membuat hati Dhini bergetar. Dhini pun hanya bisa diam, sedangkan Rio hanya terus menatap Dhini. Rio lalu memberikan sebuah kotak berukuran sedang dengan kertas kado berwarna biru muda
“pakailah dan teruslah percaya, jika kita adalah takdir. Tuhan akan selalu memiliki cara untuk mempertemukan kita kembali”
“tanpa ikatan?”
“aku tidak ingin ikatan yang membawa murka dan zina pada hati kita. percayalah Dhini, jika kau meminta Tuhan akan menjaga hati hambanya. Aku sudah telat nih, assalamualaikum” hendak pergi tapi Dhini menahannya
“tunggu !!! tapi ini apa?”
“lihatlah”
Dhini lalu membuka kotak itu, terlihat sebuah jilbab berwarna biru muda didalam kotak itu. Sejenak Dhini tersenyum
“jilbab?”
“mudah-mudahan kau menyukainya. Maaf aku hanya bisa memberikan itu padamu”
“tapi yo.  Aku mungkin belum siap untuk memakai jilbab”
“menurutmu jika kamu belum siap untuk memakai jilbab aku akan memberimu jilbab itu? Percayalah Din, jangan menunggu untuk berhijab. Cukup cinta yang membuat kita untuk menunggu. Aku percaya pada mu din, jadi kau juga harus percaya pada dirimu sendiri”
“tapi ...”
“percayalah...aku pamit din, Assalamualaikum” Rio lalu pergi meninggalkan Dhini dan keraguannya
“waalaikumsalam”
Sejenak Rio tersenyum ke arah Dhini. Semua keraguan yang semulanya ia rasakan kini telah hilang tanpa alasan. Rio kini sangat yakin untuk melanjutkan sekolahnya ke jerman dan meninggalkan perasaannya pada Dhini. Tiba-tiba saja  Rio sadar akan satu hal,  bahwa cinta sejati tak kan mati karena jarak yang jauh, cinta sejati takkan mati karena waktu. Cinta sejati itu akan tetap utuh pada hati yang mencintai dengan sewajarnya.

Seberapa pun lamanya waktu ini pergi
Sebuah Hati akan tetap menanti
Menantikan sebuah cinta yang suci
Sebuah cinta yang kan terukir abadi
Sebuah cinta yang takkan pernah mati
Sebuah cinta dengan ketulusan hati

Cinta yang dengan tulus dihadirkan oleh Tuhan
Cinta yang dengan tulus mendoakan tanpa bosan
Cinta yang dengan tulus ku tinggalkan pada seseorang

Ya...
Padanya lah ku tinggalkan cinta itu
Padanyalah ku hentikan pandanganku
Dan padanyalah hatiku telah berlabuh
Karena dia...
dia adalah seseorang yang ku tunggu..


SELESAI

Rabu, 04 Mei 2016

CERPEN

LELAKI PILIHAN AYAH

Mentari kembali menampakkan sinarnya, sinar pagi itu pun memasuki ruang melalui celah-celah jendela rumah sakit. Terlihat keke yang tengah membacakan sebuah dongeng untuk cahaya. Tapi tiba-tiba saja, keke menghentikan dongengnya ketika farid datang
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam. Farid? Kau?”
“iya, ayah cahaya yang meminta ku kemari”
“oh, pantas saja. Soalnya kemarin waktu aku memintamu kemari kau malah menolaknya”
“aku hanya ingin membuatmu mengerti ke”
“kau yang harus mengerti. Kau adalah hidup bagi cahaya”
“dan kau adalah hidup ku keke”bantah farid
“sudahlah, kau memang tidak akan mengerti rid. Keluarga cahaya telah memberiku segalanya. Sedangkan aku, aku merebut kebahagian putri mereka”
Mendengar ucapan keke, farid hanya diam. Suasana pun menjadi sangat sunyi saat itu.
“aku tidak akan menyerah pada keadaan apapun ke. Assalamualaikum” ucap farid lalu segera meninggalkan kamar cahaya
“waalaikumsalam” jawab keke pelan. Keke lalu segera menutup buku dongeng yang tadi ia baca untuk cahaya. Lalu membuka jendela kamar itu agar cahaya bisa merasakan sinar mentari pagi saat itu. Ketika membuka jendela, di seberang jalan tiba-tiba saja terlihat dua orang anak kecil yang tengah memakan es krim sambil bercanda. Entah mengapa saat itu tiba-tiba saja keke teringat akan masa kecilnya bersama dengan cahaya
***
23 tahun yang lalu ketika keke masih bayi, keke diangkat sebagai putri oleh sebuah keluarga kaya yang memang belum memiliki anak. Keluarga itu pun menganggap keke sama seperti putri mereka sendiri. Sampai akhirnya mereka memiliki putri yang kemudian diberi nama cahaya. Meskipun demikian, keluarga tersebut tidak pernah membedakan antara keke atau pun cahaya. Bagi mereka keke dan cahaya adalah kedua putri mereka yang sangat membanggakan. Keluarga itu sangat bahagia sampai akhirnya mereka tau bahwa cahaya memiliki kelainan hati yang membuat kesehatan dan daya tahannya sangat terganggu. Keke pun berjanji untuk menjaga cahaya. Keke terus melindungi cahaya bahkan hingga mereka berada dibangku SMA. Apapun yang cahaya inginkan akan ia dapatkan. Mungkin itulah yang membuatnya agak sedikit manja.
Suatu hari ketika keke menyelesaikan kuliah S1 nya, tiba-tiba saja ayahnya mempertemukannya dengan seseorang. Orang itu adalah farid dan ternyata farid adalah lelaki pilihan ayahnya untuk keke
 “Assalamualaikum. Kamu keke kan?”
“waalaikumsalam. Anda ini siapa?”tanya keke pada farid ketika farid menyapa keke
“saya farid. Pasti kamu sudah lupa ya. Saya temen kamu waktu SMP”
Keke lalu segera mengingat laki-laki di hadapannya itu. Dan ternyata benar, laki-laki itu adalah teman masa kecilnya dulu. Ia adalah cinta pertama cahaya. Hanya itulah yang keke ingat mengenai farid
“oh iya aku ingat. Apa kabar kamu?”
“alhamdulillah baik”
“kamu pasti ingin bertemu cahaya kan?” tanya keke dengan wajah sumringah karena ia yakin jika bertemu dengan farid cahaya akan sangat senang
“hah kok cahaya? Aku ingin bertemu kamu ke” ucap farid yang berhasil membuat keke bungkam. Keke sama sekali tidak mengerti maksud ucapan farid. Sampai ayah tiba dan menjelaskan semuanya pada keke
“farid adalah lelaki pilihan ayah untuk kamu ke. Ayah tau kamu belum memikirkan hal ini tapi menurut ayah sudah waktunya bagimu” jelas ayah pada keke yang membuat keke semakin bingung
“tapi ayah, bagaimana dengan cahaya. Aku ingin terus menjaga cahaya ayah”
“kamu masih saja seperti dulu ya ke. Selalu memikirkan orang lain terutama cahaya”tambah farid
Mendengar ucapan farid keke hanya diam. Ia lalu mengucapkan permisi kepada farid dan ayah untuk segera menuju ke kamar. Terlihat ketika ia tiba di kamar cahaya yang tengah sibuk memainkan ponselnya
“kamu tau farid datang kan?”tanya keke membuka pembicaraan
“aku tau”
“kenapa tidak menemuinya?”tanya keke lagi
“untuk apa? dia kesini untuk kamu ke”jawab cahaya kali ini dengan nada ketus
Mendengar jawaban cahaya, keke hanya diam. Begitulah suasana kamar mereka saat itu. Keke lalu mengambil buku dongengnya dan segera duduk disebelah cahaya
“aku sudah ngantuk, jadi tidak perlu dongeng lagi”ucap cahaya seraya menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya. Melihat kelakuan cahaya, keke tau bahwa cahaya sangat marah padanya. Tapi ia tau betul bagaimana cahaya, ia tidak akan bisa tidur sebelum mendengar dongeng. Malam itu, ketika semua orang tidur nyenyak cahaya malah sangat gelisah. Ia benar-benar tidak bisa tidur. Mengetahui hal itu, keke pun langsung segera mengambil bukunya dan membacakan dongeng dengan suara keras agar cahaya bisa mendengarnya
“aku bilang aku tidak ingin dongeng”jawab cahaya dengan wajah cemberut
“apa? aku tidak membacanya untukmu. Aku hanya tidak bisa tidur saja jadi aku membaca dongeng”
“baiklah, terserah!!!” sambil menarik selimutnya kembali
Keke pun membaca dongeng itu sampai habis. Setelah selesai, ia lalu turun dari tempat tidurnya untuk melihat adik kesayangannya dan benar, sekarang cahaya sudah bisa tidur dengan nyenyak
“dasar anak manja”ucap keke pelan sambil sedikit tertawa
Keesokan harinya, ketika keke dan semua keluarganya sedang sarapan farid kembali datang untuk menyampaikan niatnya. Dengan ditemani oleh sang ayah, farid akhirnya diperbolehkan untuk langsung bicara pada keke
“aku serius dengan ucapan ku kemarin”
“tapi farid, aku bingung. Disatu sisi kau adalah lelaki pilihan ayahku dan disisi lain cahaya menyukaimu”
“apa? tapi mana mungkin?”
“cahaya memang tidak pernah mengatakan apapun tapi aku tau. Aku sudah bersamanya sejak kecil”
“lalu kau akan menolak ku?”
“tentu saja tidak” tiba-tiba ayah keke datang dan menjawab pertanyaan farid
“tapi ayah...”
“aku tidak apa-apa ke”ucap tia yang juga tiba-tiba datang”cobalah untuk menerima farid keke”ucap cahaya seraya memeluk keke

“...dan aku akan mencoba melupakan dia”batin cahaya
aku mengenalmu dengan sangat baik cahaya. Aku tau perasaanmu yang sebenarnya dan aku tidak akan pernah membuatmu kecewa. Itu adalah janji ku seumur hidup” batin keke

Hari ini adalah hari pertunangan keke dan farid. Semua tamu sudah berkumpul tetapi keke belum juga turun dari kamarnya. Farid pun menyuruh cahaya untuk meminta keke turun. Tapi, selang 30 menit berlalu mereka berdua belum juga turun. Padahal acaranya akan segera di mulai. Farid dan ayah lalu segera mencarinya mereka berdua. Tapi tiba-tiba saja terdengar suara keke yang berteriak dari arah kamarnya, dan ketika mereka tiba disana terlihat cahaya yang sudah terbaring lemah dipangkuan keke
“apa yang terjadi?”tanya farid
“nanti saja tanyanya. Kita harus membawa cahaya kerumah sakit sekarang” ucap keke panik
Mereka lalu membawa cahaya kerumah sakit. Terlihat semuanya masih menunggu dokter yang sedang memeriksa cahaya di ruang UGD. Tak lama kemudian dokter pun datang
“bagaimana keadaan putri kami dok?”tanya ayah
“tubuh cahaya benar-benar tidak bisa bertahan lagi. Dia harus secepatnya mendapatkan donor hati”
“tolong lakukan apa saja untuk menyembuhkan putri kami dok. Tolong!!”ucap ibu cahaya memohon kepada dokter
“kami pasti akan berusaha, hanya saja untuk mendapatkan donor hati sangatlah sulit sedangkan cahaya tidak bisa menunggu lagi” ucap dokter
***
Tiba-tiba saja dering ponsel menghancurkan lamunan keke pagi itu. Keke pun segera mengalihkan pandangannya dari dua anak kecil tadi menuju ke layar ponselnya. Ternyata ada pesan dari farid, ia meminta keke untuk menemuinya ditaman seberang rumah sakit sekarang. Keke pun segera memutuskan untuk menemui farid
“assalamualaikum” ucap keke ketika tiba di taman itu
“waalaikumsalam. Silahkan duduk!”
“tidak apa-apa aku berdiri saja. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku menolak pertunangan kita”
“keke. Kau melakukan ini lagi”
“kau tidak akan mengerti farid. Cahaya adalah segalanya bagi ayah dan ibu. Bahkan jika mereka kehilangan aku mereka tidak akan sesedih jika kehilangan cahaya”
“kau ini bicara apa ke? Jika kau tidak berharga bagi mereka. Maka kau sangat berharga bagiku”
“aku berjanji untuk tidak membuatnya kecewa atau merasa sakit itu adalah janjiku seumur hidup”
Mendengar ucapan keke, farid hanya bisa diam
“kau tau rid hidup ini bukan hanya tentang cinta. Kau mungkin memberiku cinta, tapi cahaya memberiku segalanya. Dia memberiku rumah, keluarga,pendidikan dan segalanya yang ku miliki sekarang. Bahkan ayah cahaya pula yang mempertemukan kita farid”
“tapi aku tidak bisa menerima cahaya ke”
“kau pasti bisa. Kau hanya butuh waktu. Berjanjilah...tolong berjanjilah!!!” pinta keke pada farid
Farid pun hanya mengangguk untuk menanggapi ucapan keke
“assalamualaikum ke”ucap farid lalu berlalu meninggalkan keke dengan wajah tertunduk
“waalaikumsalam” jawab keke pelan
Terlihat farid segera pergi meninggalkan keke untuk menemui cahaya, tapi ketika farid hendak menyebrang jalan tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan sangat cepat ke arah farid dan BRAKKKK!!!
***
Saat itu, tiba-tiba saja seorang suster datang dan memberi tau dokter bahwa telah ada seseorang yang bersedia mendonorkan hatinya untuk cahaya. Mendengar kabar tersebut dokter pun segera melakukan operasi transplantasi hati pada cahaya. Terlihat semuanya menunggui operasi cahaya dengan perasaan yang sangat khawatir. Akhirnya setelah beberapa jam menunggu. Dokter pun memberi kabar bahwa operasi cahaya berhasil dan keadaan cahaya akan segera membaik
3 hari berlalu setelah operasi yang di lakukan oleh cahaya. Setelah 3 hari itu, cahaya pun akhirnya sadar.  terlihat semua keluarga menunggunya diruangan itu kecuali keke dan farid
“ayah keke dan farid mana?” tanya cahaya ketika ia membuka matanya
Mendengar pertanyaan cahaya, semuanya diam
“kamu ingin bertemu mereka?”
“iya tentu saja, apa mereka sudah bertunangan sekarang? Yang ku ingat aku ingin menjemput keke di kamarnya tapi...”
“sudahlah ayah istirahatlah sebentar. Nanti ayah akan mengantarkan mu untuk menemui mereka” ucap ayah menenangkan cahaya
***
Ayah cahaya lalu membawanya ke sebuah tempat. Ditempat itu, terlihat sesosok lelaki yang tengah berdoa untuk sebuah makam dihadapannya. Samar-samar cahaya mulai mengenali laki-laki itu, ternyata ia adalah farid. Terlihat cahaya sangat bingung saat itu. Ia pun segera mengedarkan pandangannya mencari keberadaan keke
“assalamualaikum” ucap cahaya dan ayahnya
“waalaikumsalam”
“rid ini makam siapa?”tanya cahaya penasaran, namun ketika melihat makam itu tiba-tiba saja cahaya meneteskan air matanya”i..ini keke” ucap cahaya dengan nada yang bergetar”apa yang terjadi ayah? Apa yang terjadi pada keke?”
“ini semua salahku ya. Saat itu, ada sebuah mobil yg hampir menabrakku tapi keke.... dia malah mengorbankan dirinya untuk ku. Andai saja waktu itu aku tidak memintanya menemuiku dan memaksanya menyukaiku. Mungkin ini semua tidak akan terjadi” ucap farid dengan nada sangat bersalah
“kamu salah farid. Keke juga menyukaimu. Kau tau? Dia menolakmu karena aku. Selama ini aku hanya bisa merepotkan semua orang di dekatku. Seharusnya keke tidak melakukan ini padaku. Seharusnya dia membiarkanku” cahaya terus menangis sambil menyandarkan kepalanya di nisan keke
“menikahlah dengan ku” ucap farid sambil memberikan sebuah cincin pada cahaya” ini permintaan terakhirnya. Janjinya seumur hidup. Janji seorang kakak untuk membahagiakan adiknya”
Mendengar ucapan farid, cahaya hanya terdiam. Cahaya lalu menolak cincin yang farid berikan lalu menatap sendu kemakam kakaknya
“kau tau? Kau bisa mengatakan ku orang yang tidak tau diri. Tapi walaupun begitu, ini tentang hati farid. Aku juga ingin hidup bersama orang yang menyukaiku dengan tulus bukan orang yang sekedar menerima ku karena janji” cahaya lalu pergi sambil menarik tangan ayahnya
“tunggu!! Tapi apakah aku boleh kembali saat aku bisa menyukaimu dengan tulus?” tanya farid pada cahaya. Tapi walaupun begitu cahaya tetap saja diam
“assamualaikum” ucap cahaya berlalu
“waalaikumsalam”
***
Aku merasa kehilangan tanpa pernah memiliki, merasa sendiri tanpa pernah berarti, merasa hampa walau mungkin aku selalu sendiri. Dia selalu memikirkan ku tanpa mengizinkan aku memikirkan perasaanmu . kau egois, kau terlalu egois sampai mengorbankan segalanya untukku. Kau tau? Dari pada pendamping hidup aku sekarang lebih butuh dirimu
3 tahun berlalu sejak kejadian itu. Cahaya pun terus melanjutkan kuliahnya untuk mengambil jurusan kedokteran. Setiap hari ia sangat sibuk. Tidak seperti dulu, kini cahaya lebih dewasa dan bisa di andalkan
“halo assalamualaikum. Ada apa ayah?”
“apa? aku tidak ingin bertemu dengan lelaki pilihan ayah itu.”
“ayah dengarlah sudah kuputuskan. A..aku...aku tidak akan menikah” cahaya lalu menutup telponnya
Tiba-tiba seorang perawat datang dan memberi tahukan bahwa ada seorang pasien kecelakaan yang sedang membutuhkan pertolongan segera. Cahaya pun segera menemui orang tersebut diruang UGD. Namun ketika cahaya datang
“KAU!! APA-APAAN INI?”
Teriak cahaya ketika melihat ruang UGD sudah di penuhi dengan bunga mawar merah dan melihat sesosok lelaki yang sangat ia kenal
“farid?” cahaya sangat terkejut melihat lelaki yang kini berada di hadapannya
“bukan... aku bukan farid. Aku nugroho”
“nugroho?”
***
“aku adalah lelaki pilihan ayahmu”
“tapi wajahmu?”
“wajah ini? Farid itu kakakku. Yah, orang-orang bilang kami kembar identik tapi aku tetap yakin jika aku lebih tampan darinya iyakan?. farid sekarang sudah menikah dengan seorang gadis kairo dan mereka tinggal di sana”
“jadi? Farid sudah melupakan keke?”
“kau salah. Farid tidak pernah melupakannya. Gadis hebat itu, aku yakin kau juga tidak pernah melupakannya. Tapi ketahuilah hidup harus tetap berjalan karena hidup adalah anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu kau harus mau menjadi istriku”
“kau sedang memaksa ku”tanya cahaya sinis
“dasar kau ini! Aku ini sedang merayu mu. Kau tau? Aku perayu yang hebat, aku memiliki banyak pacar saat aku kuliah dulu. Tapi farid bilang padaku, kalau Tuhan tidak suka cara seperti itu maka dari itu ingin menikah denganmu”
“kau ini”
“apa? cahaya aku serius” ucapnya seraya menyodorkan cincin pada cahaya
Tapi tiba-tiba saja cahaya teringat kejadian saat dimakam 3 tahun yang lalu
“kalian terlalu mirip. Aku mungkin akan lebih menyukai farid dari pada dirimu karena sikapmu yang aneh. Kau tau? Kau orang teraneh! Kau melamar seorang gadis diruang UGD?”
“tapi aku yakin kau akan menerima ku karena...”
“karena?”
“aku adalah lelaki pilihan ayahmu”
“kau benar”
Cahaya lalu memutuskan untuk menerima nugroho. Karena bagi cahaya, nugroho adalah satu-satunya orang yang mampu membuatnya tersenyum setelah kematian keke. Nugroho telah membuat dirinya kembali dan sadar bahwa apapun yang terjadi adalah yang paling terbaik karena hidup adalah sebuah anugrah Tuhan. Lelaki pilihan ayahnya ini telah membuatnya sadar akan segala hal bahwa hidup tidak boleh berhenti, hidup haruslah terus berjalan karena dengan begitu kau akan mengerti apa itu bersyukur


SELESAI